Beranda Jendela Alkitab Harian Siraman Rohani, Kamis: 26 Januari 2017 (Markus 4:21 – 25)

Siraman Rohani, Kamis: 26 Januari 2017 (Markus 4:21 – 25)

Camkanlah Apa Yang Kamu Dengar!

Saudara-saudari …

HARI ini kita merayakan pesta St. Timotius dan St. Titus. St. Timotius dikenal sebagai rekan kerja dan pendamping terpercaya dari St. Paulus dalam perjalanan misinya. Ayahnya seorang kafir, tetapi ibunya beragama Yahudi. Kemudian ibu dan Timotius bertobat menjadi orang Kristen pada waktu Paulus mengunjungi tempat mereka, Likaonia. Timotius adalah seorang pemuda yang aktip, saleh dan semangat. Ia menemani Paulus ke beberapa tempat, seperti Berena, Korintus, Efesus, Makedonia danYerusalem. Paulus memuji Timotius, katanya: “Timotius adalah seorang yang sangat setia dan sungguh memperhatikan kepentingan Kristus. Kesetiaannya telah teruji dan bahwa ia telah menolong aku dalam pelayanan Injil sama seperti seorang anak yang menolong bapanya.”Timotius sangat dicintai dan disayangi oleh Paulus. Apa yang sudah diajarkan oleh Paulus selalu dicamkan dengan sangat baik oleh Timotius. Karena kesetiaan dan tanggungjawabnya  yang sangat besar akan misi Kristus, Paulus mengangkatnya sebagai uskup di Efesus. Ia dibunuh sangat kejam pada tahun 97.

Sementara St. Titus lahir dalam keluarga kafir. Ia berasal dari Antiokia. Karena pewartaan Paulus, Titus bertobat dan menjadi seorang Kristen yang aktip dalam karya pewartaan Injil. Ia menemani Paulus ke Yerusalem untuk menghadiri konsili mengenai hukum Musa. Karena kesetiaannya dan jasa-jasanya dalam melayani Injil dan melayani umat Kristen, Paulus mengangkatnya sebagai Uskup di Kreta. St. Titus meninggal di Kreta.

Saudara-saudari …

Hari ini Yesus mengajar  para muridNya tentang manfaat dari Pelita. Pelita bukannya disimpan di bawa gantang atau di bawa tempat tidur, melainkan supaya disimpan di atas kaki dian. Itu berarti terang harus dimanfaatkan, bukannya disembunyikan. Dengan kata lain, inspirasi atau terang yang sudah kita terima dari Kristus dan ajaran Gereja harus dipancarkan kepada sesama. Kebenaran yang kita terima dari ajaran Kristus dan Gereja harus dihayati dan diamalkan dalam hidup harian agar bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. Bukannya disembunyikan atau didiamkan saja. Misalnya kalau kita melihat ada orang yang melakukan sesuatu kejahatan, kita tidak boleh mendiamkan hal itu, sebaliknya harus mengangkat masalah itu dan dengan berani siap menjadi saksi akan peristiwa itu. Menjadi orang Kristen berarti siap membela kebenaran.

SantuTimotius sama sekali tidak takut menghadapi kematian. Baginya kematian demi Kristus dan kebenaran adalah satu kebahagiaan. Begitu banyak martir yang sudah melewati jalan yang sama, bahwa lebih baik mati dibunuh ketimbang mengingkari iman dan kebenaran. Itulah arti sesungguhnya menjadi orang Kristen, orang Kristus, yang hidupnya selalu sejalan dengan contoh yang sudah ditunjukkan Kristus.

Pertanyaan untuk diri kita sendiri: Apakah kita sungguh memahami arti menjadi orang Kristen, pengikut Kristus? Di saat kita mendengarkan Sabda Tuhan, apa, men   , apakah ada perobahan total yang terjadi dalam hidup kita?

Marilah saudara-saudari… 

Camkanlah apa yang kita dengar dan hayatilah serta amalkanlah pesan Sabda Tuhan dalam hidup harian kita.Kita memohon St. Timotius, St. Titus dan Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen.

Kredit Foto: Ilustrasi (Ist)