Home BERITA Sukacita Temu OMK di Arena Papua Youth Day 2019

Sukacita Temu OMK di Arena Papua Youth Day 2019

Parade OMK utusan Keuskupan (Doc. Komsos Kame)

SEMANGAT Muda  800 OMK peserta Papua Youth Day I 2019 telah mengguncang Kompleks Lapangan Mandala  yang terletak dijantung Kota Merauke. Rangkaian kegiatan PYD diawali dengan Defile Parade utusan OMK dari 5 Keuskupan di Regio Papua. Defile parade dibuka oleh tiga Uskup yang hadir saat itu, Mgr Pius Riana Prapdi, Uskup Ketapang sekaligus Ketua Komisi Kepemudaan KWI; Mgr Nicholaus Adi Seputra MSC, Uskup Agung Merauke, Mgr John Philip Saklil, Uskup Timika didampingi Sekda Kabupaten Merauke.

Mgr Pius, Mgr Nicho dan Sekda Kabupaten Merauke menyalahkan obor (Doc. Komsos KAMe)

Kompleks Patung Hati Kudus Yesus Bandara Mopah Merauke menjadi titik start defile parade menuju  Taman  Mandala. Ragam pujian dan yel-yel menjadi tontonan dan penyemangat suasana sepanjang perarakan sambil membawa baliho,bendera keuskupan, vandel dan salib PYD. Temu OMK Regio Papua berlangsung selama 5 hari dan sudah ditutup 29 Juni 2019.

Setibanya di Taman Mandala Merauke peserta disambut oleh para uskup dan para imam. Hadir juga dalam kesempatan tersebut para pejabat pemerintahan antara lain Bupati Mappi Kristosimus Agawemu,Bupati Boven Digoel Benediktus Tambonop,Wakil Bupati Merauke Sularso,Sekda Kabupaten Merauke, dan para Muspida.

Rangkaian acara hadir pertama PYD 2019 dilanjutkan dengan  Perayaan Ekaristi bersama yang dipimpin secara konselebran dengan selebran utama oleh Mgr Pius, didampingi Mgr Nicholaus Adi, MSC dan Mgr John, serta para imam yang berkarya diwilayah Keuskupan Agung Merauke.Turut hadir dalam perayaan tersebut para Suster, Bruder, Frater dan umat utusan dari berbagai paroki/kuasi paroki.

Peserta utusan OMK Keuskupan bersama kaka pendamping (Doc. Komsos KAMe)

Dalam homilinya  Mgr Pius mengatakan Tungku Api adalah lambang kehidupan di tanah Papua. Tungku Api adalah sarana untuk mengusir rasa dingin. Tungku Api adalah tempat untuk berkumpul, menghangatkan persaudaraan, menyatukan hati, saling memandang dengan kasih wajah kita satu sama lain. Dengan tungku api teman-teman muda bisa memasak, makan, berbicara, saling memandang dan menghangatkan. Tungku Api adalah sejarah kehidupan. Tungku api adalah kebudayaan hidup.  Inilah kesaksian teman-teman muda di Papua untuk mengembangkan  kebudayaan hidup menjadi kebudayaan kasih. Tungku Api Kristus mematangkan kebudayaan hidup menjadi kebudayaan kasih.  Setelah misa, dilanjutkan dengan sejumlah sambutan dan jamuan kasih bersama serta panggung hiburan yang amat spektakuler.

Tema yang diusung dalam kegiatan ini “Nyalakan Api Mudamu, Jadilah tungku Api Kristus”. PYD 2019 menjadi kesempatan istimewa menyatukan OMK Regio Papua, untuk bersama-sama saling  berbagi  pengalaman, belajar  membangun semangat militan dan bersama menyatukan hati dan pikiran dengan niat yang tulus membangun dialog dan relasi yang baik dan kerja sama, informasi dan komunikasi yang baik untuk senantiasa membangun Tungku Api Kristus yang  telah mematangkan orang-orang muda dalam sejarah keselamatan Allah.

Para peserta “berjemur” sambil pendengarkan pengarahan Narasumber (Doc. Komsos KAMe)

Mgr. Nicho Adi, dalam kata sambutannya mengajak OMK untuk menggunakan waktu temu  orang muda ini dengan baik dan bertanggung jawab  serta memahami prinsip-prinsip dasar kepemimpinan untuk kemajuan umat katolik dan kemajuan Tanah Papua dan negara Indonesia.

Lebih lanjut Uskup Agung Merauke ini mengajak OMK untuk mengikuti materi pembekalan dengan baik. “Selama kegiatan ini kalian akan mendapatkan pembekalan dalam bidang Sosial Media untuk Evangelisasi, Toleransi Umat Beragama, gender, kepemimpinan, kewirausaahaan, Nilai-nilai Inkulturasi, Deskripsi  Panggilan  serta kerja sama”.

Harapan yang sama juga disampaikan oleh pemerintah. Bupati Mappi Kristosimus Agawemu yang didaulat mewakili Bupati dari tiga kabupaten,  mengajak OMK untuk maju melangkah dan wajib menjadi pemimpin  dalam semua kegiatan. Lebih lanjut Kristosimus  berharap pada semua  dan siapa saja mari satukan hati dan pikiran dengan niat yang tulus memberikan kepercayaan untuk generasi muda orang Papua memimpin  dalam Gereja, dalam daerahnya dan untuk bangsa Indonesia. (Helen Yovita Tael)