“Sebab hidupnya sungguh berlainan dari kehidupan orang lain, dan lain dari lainlah langkah lakunya.” (Keb 2, 15)
SEORANG teman mengirimi saya sebuah gambar, yakni gambar seorang pria tua. Konon pria itu mempunyai keunikan, yakni tidak pernah mandi selama lebih dari 60 tahun.
Pria itu ternyata bernama Amou Haji dan berasal dari Dejgah, Iran. Sikap dan perilaku pria ini rupanya memang berbeda dibandingkan dengan sikap dan perilaku orang lain. Keunikannya tidak hanya terbatas dalam hal ‘tidak mandi’ selama lebih dari 60 tahun.
Pria ini juga suka makan daging landak busuk dan minum dengan menggunakan kaleng berkarat. Pipa rokoknya tidak berisi tembakau, tetapi kotoran hewan. Pria ini sungguh unik. Sikap dan perilakunya memang lain dengan banyak orang pada umumnya.
Rupanya tidak ada orang lain yang punya kebiasaan seperti ini. “Lain dari pada yang lain” atau “tampil beda” merupakan istilah yang sering terdengar.
Banyak orang memang sering punya keinginan untuk tampil beda dibandingkan dengan orang lain. Hal ini nampak dalam berbagai lomba, pentas atau pawai dalam rangka perayaan hari kemerdekaan. Banyak kelompok tampil dan terlibat. Setiap kelompok punya keunikan tersendiri.
Mereka berusaha menampilkan sesuatu yang ‘khas’ dan unik, yang tidak dimiliki kelompok lain. Mereka berusaha merancang pakaian khas dan asesoris unik, agar berbeda dengan kelompok lain. Keinginan seperti ini seringkali juga ada dalam diri setiap orang.
Masing-masing pribadi berusaha tampil “lain”, dengan merawat wajah secara rutin, memilih make up yang cocok, memakai pakaian yang gaul, dsb. Bahkan sebuah stasiun TV juga punya motto, “…. memang beda.”
Para murid pun sesungguhnya diharapkan ‘tampil beda’, yakni menampilkan hidup yang baik, sikap dan perilakunya tidak bercela, iman akan Allah semakin kokoh dan mendalam.
Dalam hal apa diriku ‘lain dan berbeda’ dengan orang lain?
Teman-teman selamat siang dan selamat berkarya. Berkah Dalem.
Kredit foto: Jakarta Fashion Week (Mathias Hariyadi)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.