Beranda Jendela Alkitab Harian Apakah Kita Membutuhkan Keselamatan Yang Ditawarkan Kristus? (Siraman Rohani, Jumat 9 Desember...

Apakah Kita Membutuhkan Keselamatan Yang Ditawarkan Kristus? (Siraman Rohani, Jumat 9 Desember 2016)

Saudara-saudari…

Hampir di setiap pasar di Port Moresby ada saja orang yang mewartakan Sabda Tuhan secara terbuka. Mereka menggunakan loud-speaker. Beberapa hari yang lalu saya melewati satu pasar dan di sana saya melihat seorang bapa dengan penuh semangat berkotbah. Saya amati beberapa orang berdiri mendengarkan dia, tetapi begitu banyak orang yang berlalu lalang dan ada yang sibuk dengan jualan mereka tanpa menghiraukan Pengkotbah. Dalam perjalanan menuju rumah, saya sempat bertanya diri sendiri: “Kalau seandainya saya yang berdiri di pasar itu dan berkotbah berapi-api, sementara begitu banyak orang tidak mau pusing mendengarkan pewartaan yang saya tawarkan, bagaimana kira-kira perasaan saya? Apakah saya masih punya semangat untuk berkotbah? Apa kira-kira motivasi dari pewarta yang di pasar itu? Apakah motivasinya luhur yaitu mewartakan Yesus Kristus agar banyak orang bertobat atau ada motivasi yang lain?”

Terlepas dari motivasi pribadi si pewarta, saya tetap menghormati si Pewarta karena kehadiran dan pewartaannya paling kurang sudah mengingatkan mereka akan Tuhan.  Berapa besar atau kecilnya dampak positip dari pewartaannya, itu sangat bergantung pada setiap pendengar.

Saudara-saudari…

Hari ini Yesus berkata kepada orang banyak: “Dengan apakah akan kuumpamakan angkatan ini? Mereka seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung. Yohanes datang tidak makan dan minum dan kamu berkata ia kerasukan. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kamu berkata ia pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.”

Dengan mengatakan demikian, Yesus secara tidak langsung mau katakan bahwa begitu banyak orang yang tidak peduli dengan warta keselamatan yang ditawarkan oleh Yohanes Pembaptis dan Yesus Kristus sendiri. Orang lebih senang dengan kesibukan dirinya sendiri daripada mendengarkan tawaran keselamatan. Ada yang lebih senang mengeritik daripada menanggapi dengan positip apa yang lagi diwartakan dan dibuat oleh Yohanes Pembaptis danYesus Kristus. Yesus selalu mendekati orang miskin, pemungut cukai dan orang berdosa agar boleh kembali kepada Tuhan, tetapi orang lain melihat perbuatan Yesus itu dengan mata hati kebencian dan kecemburuan dan dengan pikiran negatip. Bukan komentar positip yang mereka berikan kepada Yesus Kristus tetapi komentar yang sangat negatip. Mata hati mereka sungguh ditutupi oleh kaca-mata negatip, sehingga yang selalu dilihat adalah hal-hal yang negatip. WalaupunYesus melakukan yang sangat positip, tetapi di matahati dan pikiran mereka yang negatip sajalah yang muncul. Apakah mereka tidak memikirkan keselamatan jiwanya? Apakah mereka tidak merindukan sukacita sejati dalam Tuhan?

Saudara-saudari…

Keselamatan akan menjadi nyata kalau ada relasi harmonis antara Allah dengan manusia. Keselamatan akan terwujud kalau ada kerja sama yang baik dan saling menghormati dan menghargai para Pewarta Sabda Tuhan, Pelanjut misi Tuhan di dunia ini. Tetapi kalau sikap manusia sedingin es, tidak peduli dengan tawaran Tuhan dan pewarta Sabda Tuhan, maka jangan pernah berharap bahwa di hari akhirat kelak akan alami keselamatan. Kehendak baik kita, untuk menanggapi tawaran Tuhan, dan membiarkan Allah berkarya dan menyalurkan berkat kasih-Nya melalui kita, merupakan jalan menuju sukacita Ilahi, keselamatan kekal. Saya yakin itulah dambaan setiap jiwa orang beriman, yang selalu rindu akan ada bersama Tuhan di akhir hidupnya.

Marilah saudara-saudari…

Dalam masa Advent ini kita tingkatkan semangat dan partisipasi aktip kita, baik dalam mewartakan Sabda Tuhan dengan cara kita, maupun mendengarkan SabdaTuhan secara aktip yang ditawarkan oleh pewarta Sabda Tuhan. Sebagai orang beriman, kita semua membutuhkan keselamatan, baik di dunia maupun di hari akhirat kelak.

Kita berdoa semoga Tuhan selalu menggerakkan hati kita agar kita selalu siap baik dalam mewartakan Sabda Tuhan maupun mendengarkan SabdaNya.

Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen.

==========

Kredit Foto: Perayaan baptisan 300 orang dewasa di Ethiopia atas jasa seorang anak muda, Catholic National Agency (CNA)