Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 11 Juni 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 11 Juni 2021

06 Juni 2022, Bacaan Injil 06 Juni 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 06 Juni 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 06 Juni 2022, Minggu Hari Raya Pentakosta, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat

Bacaan Pertama: Hos 11:1.3-4.8c-9

Hatiku berbalik dari segala murka.

Beginilah firman Tuhan, “Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir anak-Ku itu Kupanggil. Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Akulah yang menyembuhkan mereka. Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengambil kekang dari tulang rahang mereka, yang membungkuk di hadapan mereka untuk memberi mereka makan. Hati-Ku berbalik dari segala murka. Belas-kasihan-Ku bangkit serentak.
Aku tidak akan melaksanakan murka-Ku yang bernyala-nyala itu, tidak akan membinasakan Efraim lagi. Sebab Aku ini Allah, dan bukan manusia, Aku ini Yang Kudus di tengah-tengahmu, dan Aku tidak datang untuk menghanguskan.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Yes 12:2-3.4bcd.5-6 R:3

Kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.

  • Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gementar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
  • Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!
  • Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!”

Bacaan Kedua: Ef 3:8-12.14-19

Supaya kamu dapat memahami betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus.

Saudara-saudara terkasih, Aku ini yang paling hina di antara segala orang kudus. Tetapi kepadaku telah dianugerahkan kasih karunia untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus yang tidak terduga itu. Aku diutus menyatakan apa isi rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah,
pencipta segala sesuatu. Maksudnya supaya sekarang ini pelbagai ragam hikmat Allah diberitahukan oleh jemaat kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di surga, sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan Allah dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan
menghadap kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.

Itulah sebabnya, aku bersujud di hadapan Bapa, pokok segala keturunan di surga dan di bumi. Aku berdoa supaya seturut kekayaan kemuliaan-Nya, Ia menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya yang tinggal di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu, Kristus diam di dalam hatimu, dan kamu berakar serta beralas di dalam kasih. Aku berdoa supaya kamu bersama dengan semua orang kudus dapat memahami betapa lebar dan panjangnya, dan betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus; juga supaya kamu dapat mengenal kasih Kristus itu,
sekalipun melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.

Demikianlah sabda Tuhan.

Bacaan Pengantar Injil: Mat 11:29ab

Pikullah kuk yang Kupasang, sabda Tuhan, dan belajarlah pada-Ku, Aku ini lemah lembut dan rendah hati.

Bacaan Injil: Yoh 19:31-37

Lambung Yesus terbuka, dan mengalirlah darah serta air keluar.

Hari Yesus wafat adalah hari persiapan Paskah. Supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib, — sebab Sabat itu adalah hari yang besar — maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang yang disalibkan itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.

Maka datanglah prajurit-prajurit, lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. Tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus, dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya. Tetapi salah seorang dari prajurit itu menikam lambung Yesus dengan tombak, dan segera mengalirlah darah serta air keluar.

Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini, dan kesaksiannya benar! Dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci, “Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan.” dan nas lain yang mengatakan, “Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Hari ini merupakan Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus. Hati Kudus Yesus adalah sebuah devosi rohani kepada hati fisik Yesus yang menjadi lambang cinta ilahi kepada umat manusia. Devosi ini dimulai oleh Santa Marguerite Marie Alacoque (lahir di L’Hautecour, Burgundy-Prancis pada 1647). Ia mengatakan bahwa ia mengetahui devosi ini dari Yesus dalam suatu penglihatan. Devosi kepada Hati Kudus Yesus berhubungan erat dengan tindakan pertobatan. Dalam ensikliknya, Miserentissimus Redemptor, Paus Pius XII menyatakan: “Semangat untuk memperbaiki kesalahan atau mengganti rugi kesalahan (reparasi) selalu menempati posisi yang terpenting dan terdepan di dalam penyembahan yang ditujukan kepada Hati Yesus Yang Mahakudus.” Perayaan Hati Kudus Yesus dilakukan sejak tahun 1856 dan dirayakan 19 hari setelah Pentakosta.

Injil Yohanes  pada hari ini mengatakan: “Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam” (Yoh. 19:37). Yesus yang telah wafat di salib itu menjadi pusat perhatian Yohanes. Melalui salib, orang Kristen memandang “derita dan wafat” dan menemukan arti hidup yang sesungguhnya. Tiada hidup tanpa “salib: derita-perjuangan, kematian-dosa, dan melalui salib pula kita menemukan kehidupan-keselamatan. Cinta kasih Tuhan secara amat nyata dalam peristiwa salib. Ia rela menjadi sama seperti kita bahkan merasakan pengalaman yang paling pahit, yaitu salib. Cinta kasih Tuhan itu mengalahkan kedegilan hati orang Israel. “Hati-Ku berbalik dalam diri-Ku, belas kasihan-Ku bangkit serentak” (bdk. Hos. 11:8c). Akhirnya, Yesaya, dalam nyanyian syukurnya, percaya dengan sungguh bahwa Allah-lah sumber kekuatan dan keselamatan itu (bdk. Yes. 12:2.3).

Allah Yang Mahabaik, mampukan kami untuk  berbelas kasih seperti Hati Kudus Yesus, Putra-Mu. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus