Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 13 September 2019

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 13 September 2019

30 Oktober, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin
Ilustrasi : Youtube

Bacaan Pertama 1Tim 1:1-2.12-14

Dari Paulus, rasul Kristus Yesus atas perintah Allah,  penyelamat kita, dan atas perintah Kristus Yesus, dasar pengharapan kita, kepada Timotius, anakku yang sah dalam iman. Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. Aku bersyukur kepada Kristus Yesus, Tuhan kita, yang menguatkan daku, karena Ia menganggap aku setia, dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku. Padahal tadinya aku seorang penghojat dan seorang penganiaya yang ganas. Tetapi kini aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan, yaitu di luar iman. Malahan kasih karunia Tuhan kita itu telah dilimpahkan bersama dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 16:1.2a.5.7-8.11;R:5a

Ya Tuhan, Engkaulah milik pusakaku.

  • Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku, Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
  • Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
  • Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Bait Pengantar Injil Yoh 17:17b.a

Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.

Bacaan Injil Luk 6:39-42

Pada suatu ketika Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Mungkinkah seorang buta membimbing orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang? Seorang murid tidak melebihi gurunya, akan menjadi sama dengan gurunya. Mengapakah engkau melihat selumbar dalam mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak kauketahui? Bagaimana mungkin engkau berkata kepada saudaramu, ‘Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar dalam matamu,’ padahal balok dalam matamu tidak kaulihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

“Aku  yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya,” kata St. Paulus Rasul. Paus Fransiskus memilih moto “miserando atque eligendo” yang secara bebas dapat dimaknai “oleh/karena pilihan yang berbelas kasih.” Beliau menyadari dirinya dipilih semata-mata karena belas kasih Allah. Pengalaman belas kasih Allah itu dialami oleh St. Paulus. Kesaksiannya tentang bagaimana Allah memanggilnya dengan jelas menunjukkan bahwa ia adalah orang berdosa dan tidak pantas. Yang membuatnya dipilih semata karena “aku dikasihani-Nya”. Bukankah demikian pula pengalaman kita? Kita orang-orang berdosa  yang ditebus, diselamatkan, dipilih, diberkati, dilibatkan Allah dalam karya-Nya, semua karena Ia berbelas kasih. Lalu, apa ada alasan untuk tidak berbelas kasih kepada sesama?

Kiranya itu yang menjadi pesan Injil hari ini. Kita diingatkan bahwa kita adalah orang buta. Hidup kita hanya bisa terang karena belaskasih Allah. Maka, bila kita berkutat dalam sikap menghakimi, bukankah lalu akan menjadi situasi orang buta menghakimi orang buta? Kita adalah orang buta yang dikasihani Allah. Dia yang mengasihani kita kini mengajak kita untuk melakukan belas kasih itu kepada sesama. Dengan demikian kita bersama dapat mengalami dan menghadirkan terang Allah.

Ya Allah, aku bersyukur atas belas kasih-Mu yang menyelamatkan kami. Ajarilah aku untuk meneruskan belas kasih-Mu dalam relasi dengan sesama. Amin.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2019, OBOR Indonesia