Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 22 November 2019

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 22 November 2019

07 November 2021, Bacaan Injil 07 November 2021, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 07 November 2021, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan 07 November 2021, minggu kerahiman ilahi, Minggu Pekan Biasa XXXII, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Renungan Harian Katolik 2021, Renungan Katolik Harian, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: lambsteps.com

Bacaan Pertama 1Mak 4:36-37.52-59

Pada waktu itu Yudas Makabe serta saudara-saudaranya berkata, “Musuh kita sudah hancur. Baiklah kita pergi mentahirkan Bait Allah dan mentahbiskannya kembali.” Setelah seluruh bala tentara dihimpun berangkatlah mereka ke gunung Sion. Dalam tahun 148, pada tanggal dua puluh lima bulan ke-9, yaitu bulan Kislew,
pagi-pagi benar seluruh rakyat bangun untuk mempersembahkan kurban sesuai dengan hukum Taurat di atas mezbah kurban bakaran baru yang telah mereka buat. Tepat pada jam dan tanggal yang sama seperti waktu orang-orang asing mencemarkannya mezbah itu ditahbiskan dengan kidung yang diiringi dengan gambus, kecapi dan canang. Maka meniaraplah segenap rakyat dan sujud menyembah, serta melambungkan pujian ke Surga, kepada Dia yang memberi mereka hasil yang baik. Delapan hari lamanya perayaan pentahbisan mezbah itu dilangsungkan. Dengan sukacita dipersembahkanlah kurban bakaran, kurban keselamatan dan kurban pujian. Bagian depan Bait Allah dihiasi dengan karangan-karangan keemasan dan utar-utar. Pintu-pintu gerbang dan semua balai diperbaharui dan pintu-pintu dipasang padanya. Segenap rakyat diliputi sukacita yang sangat besar. Sebab penghinaan yang didatangkan orang-orang asing itu sudah terhapus. Yudas serta saudara-saudaranya dan segenap umat Israel menetapkan sebagai berikut, ‘Perayaan pentahbisan mezbah itu
tiap-tiap tahun harus dilangsungkan dengan sukacita dan kegembiraan delapan hari lamanya, tepat pada waktunya, mulai tanggal dua puluh lima bulan Kislew.’

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan 1Taw 29:10.11abc.11d-12a.12bcd R:13b

Ya Tuhan, kami memuji nama-Mu yang agung.

  • Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah Israel leluhur kami, dari kekal sampai kekal.
  • Ya Tuhan, milik-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan,
    ya milik-Mulah segala yang ada di langit dan di bumi, Ya Tuhan, milik-Mulah kerajaan.
  • Engkau yang tertinggi melebihi segala-galanya. Dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan,
    dalam tangan-Mulah kuasa untuk memperluas dan memperkokoh kerajaan.

Bait Pengantar Injil Yoh 10:27

Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.

Bacaan Injil Luk 19:45-48

Pada waktu itu Yesus tiba di Yerusalem dan masuk ke Bait Allah. Maka mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ. Ia berkata, “Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kalian telah menjadikannya sarang penyamun!” Tiap-tiap hari Yesus mengajar di Bait Allah. Para imam kepala dan ahli Taurat serta orang-orang terkemuka bangsa Israel berusaha membinasakan Yesus. tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Sesilia seorang perempuan beriman yang setia menjaga kemurniannya, bahkan wafat sebagai seorang martir. Suaminya yang bernama Valerianus, semula tidak percaya kepada Tuhan. Setelah menikah ia akhirnya percaya dan bersama Sesilia hidup dalam Tuhan sambil tetap menjaga kemurnian istrinya itu. Mereka berdua meninggal sebagai martir karena mempertahankan iman kekristenan mereka saat Kaisar Diokletianus menindas orang-orang Kristen. Dalam hidup Sesilia, Tuhan Yesus mengorbankan kesenangannya sendiri, termasuk jiwanya untuk kemuliaan Tuhan.

Yesus dalam Injil hari ini pun menunjukkan sikap-Nya yang tegas dan berani terhadap hal-hal yang bisa memunculkan dosa, dengan membersihkan Bait Allah dari sarang penyamun. Bait Allah adalah tempat di mana Ia berdoa dan membangun kebersamaan dengan Allah Bapa. Kita pun diajak selalu mengejar kesucian dan menempatkan Allah di atas segala-galanya. Dengan demikian kita pun akan percaya diri sebagai orang Katolik, berani berprinsip, bahkan berani melawan arus yang bertentangan dengan iman kita.

Allah yang Rahim, semoga aku selalu bangga dengn jati diriku sebagai pengikut Kristus yang hidup di dalam-Nya. Amin.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2019, OBOR Indonesia