MIRIFICA.NET – Melanjutkan artikel sebelumnya tentang Kesaksian Kardinal Dan Rekan Uskup Atas Alm Mgr. Martinus Dogma Situmorang OFMCap (1) , berikut merupakan beberapa kesaksian para uskup Indonesia lainnya, mengenang Yang Mulia, Alm Mgr. Martinus Dogma Situmorang OFMCap yang telah berpulang ke sisi Bapa di surga pada Kamis, 19 November 2019, Pukul 21:38 WIB di RS Carolus Borromeus, Bandung. Para Uskup berkenan memberikan kesaksian dan pengalaman mereka bersama. Berikut informasi selengkapnya:
Mgr. Aloysius Sudarso SCJ
“Mgr. Martin Situmorang, dia adalah gembala dengan hati seluas samudra … ingin merangkul semua dengan canda ria, dengan peneguhan kebapaannya, kecerdasan budi luhur iman, dan sahabat bersahaja. Samudra luas dan labuhan hati bagi banyak pejiarah.
Selamat jalan Sobat. Telah kaurangkul banyak insan untuk merasakan sukacita kehangatan kasih Bapa. Safe Trip. Sampai jumpa.”
Mgr. Edmund Woga CSsR
Saya biasa menyapa Mgr. Martin ‘Bapa’, demikian juga sebaliknya. Kesanggupan beliau untuk menjalin persahabatan dan persaudaraan membuat orang merasa dekat dengan beliau. Kepergiannya ke rumah Bapa di surga membuat kami kehilangan seorang sahabat, seorang saudara. Beliau seorang pelayan Tuhan yang memberi diri secara tuntas, juga ketika beliau dalam keadaan sakit. Ketika datang untuk ikut sidang KWI sudah kelihatan kalau beliau tidak sehat, toh beliau datang untuk ikut aktif dalam sidang.
Selamat jalan Bapa Martinus.
Mgr. Joseph Theodorus Suwatan M.S.C
Selasa 12 Nov. malam saya bersama beberapa uskup, bergiliran kunjungi Mgr. Martinus di kamar ICU RS.Boromeus Bandung. Hanya dari luar, lewat kaca jendela memandang beliau terbaring tenang, dikitari rupa2 slang obat..
Broer…
A Dios Amigo !
Ad Vitam Aeternam!
Mgr. Siprianus Hormat
1. Saya bersyukur bisa mengenal beliau dalam hidup saya. Saya mengenal sosok Mgr. Martinus sebagai pribadi yang elegan: dalam bertutur, berpendapat, berkomunikasi dan memutuskan sesuatu. Saya mengenal nilai-nilai di atas pada beliau ketika saya diberi kesempatan untuk menjadi notulis setiap kali ada rapat Presidium. Suatu keuntungan bagi beliau adalah lama menduduki beberapa jabatan pelayanan di KWI, mulai dari menjadi ketua KWI, menjadi Sekjen KWI dan memjadi Ketua beberapa Komisi. Karena pengalaman lama ini maka beliau sangat paham segala dinamika KWI dan karena itu pula pikiran-pikirannya sangat dibutuhkan. 2. Beliau juga seorang pribadi yang sangat mudah akrab dengan orang, tanpa memandang latarbelakang orang. Dia sangat menghargai orang. Kalau kami dari Sekretariat Jendral menginformasikan sesuatu kepada para Bapak Uskup, beliau selalu menjawab pada kesempatan yang pertama. Sebuah gesture bagaimana beliau menghargai pelayanan kami di kantor. 3. Beliau seorang pribadi yang tidak mau merepotkan orang lain. Beberapa tahun terakhir beliau sakit, bolak balik berobat ke RS di Singapura. Beliau didiagnosa menderita beberapa penyakit yang cukup berat, tapi dia tidak pernah memberi kesan kalau dia sakit, seperti biasa selalu ceriah. Masih banyak keutamaan pada diri beliau yang bisa kita dideretkan. Gereja kehilangan seorang putra terbaiknya, terutama KWI sangat merasa kehilangan beliau. Selamat jalan menghadap Sang Kalikmu Yang Mulia Bapak Uskup Martinus, doa kami mengiringi perjalan pulangmu. Doakan kami agar tetap tawakal melayani Tuhan.
Mgr. Yohanes Harun Yuwono
Mgr. Harun dalam khotbahnya pada Misa Requiem Yang Mulia, Alm Mgr. Martinus Dogma Situmorang OFMCap di Gereja Katedral St. Petrus, Bandung, pada Rabu, (20/11), Pukul 08.30 WIB.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.
