Home Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 23 April 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Jumat, 23 April 2021

24 Januari 2022, Bacaan Injil 24 Januari 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 24 Januari 2022, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 24 Januari 2022, Minggu Pekan Biasa III, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: findshepherd

Bacaan Pertama: Kis 9:1-20

Orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku, untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain.

Ketika pecah penganiayaan terhadap jemaat, hati Saulus berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, dan meminta surat kuasa daripadanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan,
ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.

Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah, dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya, “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?”

Jawab Saulus, “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya, “Akulah Yesus yang kau aniaya itu! Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota. Di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.” Maka termangu-mangulah temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang juga pun. Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa. Teman-temannya harus menuntun dia masuk ke Damsyik. Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum.

Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan, “Ananias!” Jawabnya, “Ini aku, Tuhan!” Firman Tuhan, “Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi.”

Jawab Ananias, “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyak kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu.”

Tetapi firman Tuhan kepadanya, “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain, kepada raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.”

Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya, “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.” Dan seketika itu juga
seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Saulus bangun lalu dibaptis. Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya.

Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik. Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.

Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan: Mzm 117:1.2 R:Mrk 16:15

Pergilah ke seluruh dunia, dan beritakanlah Injil.

  • Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
  • Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil: Yoh 6:52-59

Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, sabda Tuhan.

Bacaan Injil: Yoh 6:44-51

Daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.

Di rumah ibadat di Kapernaum orang-orang Yahudi bertengkar antar mereka sendiri dan berkata, “Bagaimana Yesus ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan.”

Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.

Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.

Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Akulah roti yang telah turun dari surga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”

Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Jika hendak melakukan pekerjaan yang membutuhkan tenaga esktra, kita biasanya mempersiapkan tubuh kita dengan mengonsumsi makanan yang kandungan energinya lebih dari biasanya. Jika musim menanam padi tiba misalnya, tentu akan ada pekerjaan ekstra di sawah, ibu biasa selalu menyediakan menu yang agak berbeda di atas meja saban pagi dan malam. Kalau kita mencita-citakan sebuah kehidupan yang kekal, yakni kehidupan bersama Allah, tentulah kita harus mengisi hidup ini dengan makanan yang memungkinkan kita masuk dalam kehidupan yang kekal itu. Makanan apakah itu? Roti Hidup, yakni makanan yang datang dari Allah sendiri.

Kita dibentuk oleh apa yang kita makan. Kita membutuhkan makanan yang tepat untuk sebuah kehidupan yang tepat. Yesus menawarkan diri-Nya untuk kita makan. Menyantap Tubuh Yesus itu berarti menyantap seluruh kenyataan Yesus, kata-kata-Nya, pengajaran-Nya, perasaan dan tindakan-Nya, tubuh-Nya sendiri; sehingga bukan kita lagi yang hidup melainkan Kristuslah yang hidup. Baiklah saat Ekaristi, saat menyambut-Nya, dalam iman kita pahami bahwa kita sedang mengunyah dan menelan secara penuh dan total seluruh kenyataan hidup Yesus. Agar, sebagaimana Yesus menjadi manusia benar di hadapan Bapa, demikian kita menjadi manusia benar di hadapan Bapa, menjadi manusia yang hidup bersama Bapa.

Ya Allah, kami ingin menjadi manusia benar di hadapan-Mu. Dan kami yakin dengan bersatu di dalam Yesus, kami dibentuk untuk menjadi benar bagi-Mu. Kami mengucap syukur atas anugerah mulia ini. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu Paskah III