Bacaan, Bacaan Kitab Suci, bait allah, Firman Tuhan, iman, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Yesus Juruselamat, penyejuk iman, Ziarah Batin 2025, OBOR, Obormedia, Toko Rohani OBOR, Pewarta Iman, Katekese, Katolik, Iman Katolik, Paus Fransiskus, ensiklik Laudato Si, renungan harian, Bacaan, Mazmur Tanggapan, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Umat Katolik, Hari Minggu Biasa XXVIII, Penyejuk Hati, sabda Allah, Oase Katolik, Renungan Pagi, Sabda Tuhan, Mirifica News, Renungan MIrifica, Renungan Komsos KWI, Renungan Mirifica, Bacaan, Mazmur Tanggapan, dan Renungan Harian Katolik Kamis 16 Oktober 2025, Paus Leo IV
Ilustrasi

Hari Kamis, Pekan Biasa XXVIII
St. Gerardus dari Mayella
Sta. Hedwig
Sta. Margaretha Maria Alacoque
St. Gallus
Warna Liturgi: Hijau

Bacaan I: Roma 3:21-30

Manusia dibenarkan berkat iman, bukan karena melakukan hukum.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma:

Saudara-saudara, tanpa hukum Taurat, kebenaran Allah kini telah dinyatakan, seperti yang sudah disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi, yaitu: kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada lagi pembedaan. Semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia Allah, semua telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditetapkan oleh Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini Ia perbuat untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa kini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan bahwa Ia juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.

Jika demikian, apakah masih ada alasan untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman. Sebab kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat. Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga Allah bangsa-bangsa lain! Artinya, hanya ada satu Allah yang membenarkan orang-orang bersunat karena iman, dan orang-orang tak bersunat juga karena iman.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mazmur 130:1-2.3-4b.4c-6; R:7

Ya Tuhan, pada-Mulah ada penebusan yang berlimpah-limpah.

  • Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
  • Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.
  • Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.

Bait Pengantar Injil: Yoh 14:6

Akulah jalan, kebenaran dan hidup; hanya melalui Aku orang sampai kepada Bapa.

Bacaan Injil: Lukas 11:47-54

Darah para nabi, mulai dari Habel sampai kepada Zakharia, akan dituntut.

Inilah Injil Suci menurut Lukas:

Sekali peristiwa, tatkala duduk makan di rumah seorang Farisi, Yesus berkata,”Celakalah kalian, sebab kalian membangun makam bagi para nabi, padahal nenek moyangmulah yang telah membunuh mereka. Dengan demikian kalian mengakui, bahwa kalian membenarkan perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kalian membangun makamnya.

Sebab itu hikmat Allah berkata, ‘Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul. Tetapi separuh dari antara para nabi dan para rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya. Maka dari angkatan ini akan dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan rumah Allah.’ Bahkan Aku berkata kepadamu, ‘Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini.’ Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat, sebab kalian telah mengambil kunci pengetahuan. Kalian sendiri tidak masuk ke dalamnya, tetapi orang yang berusaha masuk kalian halang-halangi.”

Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, para ahli Taurat dan orang Farisi terus-menerus mengintai, dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. Dengan itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Renungan

Rasul Paulus dalam Bacaan Pertama hari ini mengungkapkan belas kasih Allah terhadap manusia. Menurut dia, manusia telah kehilangan kemuliaan Allah karena dosa-dosa yang telah dilakukannya. Karena itu, tidak ada alasan untuk bermegah atas perbuatan baik yang kita lakukan. Kita bermegah hanya atas belas kasih dan kemurahan hati Allah yang mengutus Putra-Nya Yesus Kristus untuk menebus dosa-dosa kita.

Kesadaran akan Allah yang berbelas kasih ini menjadi dasar bagi setiap orang untuk bersyukur dan menghargai satu sama lain sebagai saudara-saudari yang diselamatkan. Kita diajak untuk mengarahkan hidup kepada keutamaan-keutamaan Kristiani yang menolong kita untuk memperoleh kemuliaan, kehormatan, dan hidup yang abadi. Sikap solidaritas dan saling peduli merupakan keutamaan yang harus kita wujud nyatakan dalam hidup sehari-hari agar setiap kita dan orang-orang yang kita jumpai mengalami damai sejahtera, sukacita, dan kegembiraan.

Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk saling mendukung dalam membangun hidup sehari-hari agar kami dapat mengalami damai, sukacita, dan kegembiraan, amin.

21 Agustus 2025, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, katekese, katolik, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin, Renungan Agustus

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2025, Penerbit OBOR