Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Kamis, 24 Februari 2022

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Kamis, 24 Februari 2022

24 Februari 2022, Bacaan Injil 24 Februari 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 24 Februari 2022, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 24 Februari 2022, Minggu Pekan Biasa VII, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat24 Februari 2022, Bacaan Injil 24 Februari 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 24 Februari 2022, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 24 Februari 2022, Minggu Pekan Biasa VII, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: findsherd.com

Bacaan Pertama: Yak 5:1-6

Hai kalian orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kalian.
Kekayaanmu sudah membusuk, dan pakaianmu sudah dimakan ngengat. Emas dan perakmu sudah berkarat,
dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kalian, dan akan memakan dagingmu seperti api. Kalian telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir. Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar,
karena kalian telah menahan upah para buruh, yang telah menuai hasil ladangmu. Dan keluhan mereka yang menyabit panenmu telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam. Kalian telah hidup dalam kemewahan dan berfoya-foya di bumi. Kalian telah memuaskan hati sama seperti pada hari pembantaian.

Kalian telah menghukum, bahkan membunuh orang jujur, dan ia tidak dapat melawan kalian.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 49:14-15ab.15cd-16.17-18.19-20 R:Mat 5:3

Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, sebab merekalah yang empunya Kerajaan surga.

  • Inilah jalan orang-orang yang mengandalkan dirinya sendiri, ajal orang-orang yang bangga akan perkataannya sendiri. Seperti domba mereka meluncur ke dalam dunia orang mati; gembalanya ialah maut.
  • Mereka turun langsung ke kubur, perawakan mereka hancur, dunia orang mati menjadi tempat kediaman mereka. Tetapi Allah akan membebaskan nyawaku dari cengkeraman dunia orang mati, sebab Ia akan menarik aku.
  • Janganlah takut, apabila seseorang menjadi kaya, apabila kemuliaan keluarganya bertambah, sebab pada waktu mati semuanya itu tidak akan dibawanya serta, kemuliaannya tidak akan turun mengikuti dia.
  • Sekalipun pada masa hidupnya ia menganggap dirinya berbahagia, sekalipun orang menyanjungnya karena ia berbuat baik terhadap dirinya sendiri, namun ia akan sampai kepada angkatan nenek moyangnya, yang tidak akan melihat terang untuk seterusnya.

Bait Pengantar Injil: 1Tes 2:13

Sambutlah sabda Tuhan, bukan sebagai perkataan manusia, melainkan sebagai sabda Allah

Bacaan Injil: Mrk 9:41-50

Pada suatu hari berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa memberi kalian minum air secangkir
oleh karena kalian adalah pengikut Kristus, ia tak akan kehilangan ganjarannya.

Barangsiapa menyesatkan salah seorang dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.

Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik bagimu dengan tangan terkudung masuk dalam kehidupan, daripada dengan utuh kedua belah tangan masuk ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan. Dan jika kaki menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik bagimu dengan kaki timpang masuk ke dalam hidup, daripada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu daripada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak pernah padam.

Sebab setiap orang akan digarami dengan api. Garam itu memang baik! Tetapi jika garam menjadi hambar,
dengan apakah kalian akan mengasinkannya? Hendaklah kalian selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai seorang dengan yang lain.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Menjadi kaya bukanlah dosa. Namun, sikap terhadap kekayaan dapat membuat orang
berdosa. Karena harta kekayaan, seseorang bisa merasa mampu membeli apa saja, bahkan berbuat apa saja yang ia inginkan yang bertentangan dengan prinsip kemanusiaan. Kekayaan bisa menyesatkan seseorang. Oleh sebab itu, Yesus dengan tegas menasihati para murid-Nya supaya menguasai seluruh anggota tubuh mereka dengan baik supaya tidak ada yang menyesatkan dan akibatnya hidup dalam dosa yang ganjarannya adalah neraka bernyala.

Yesus mengajak para murid supaya selalu mempunyai garam dalam diri dan selalu hidup berdamai dengan semua orang. Nasihat yang sama dialamatkan juga kepada kita. Garam itu membuat makanan menjadi sedap, lezat, berselera. Namun, takarannya harus proporsional. Artinya, tahu mengukur dan menempatkan diri sehingga di mana pun kita berada, apa pun yang kita kerjakan, sedap dipandang, enak dirasakan, serta membuat orang antusias dan bersemangat.Mari kita gunakan kekayaan yang kita miliki, baik yang sifatnya material maupun intelektual dan spiritual untuk membuat hidup di sekitar kita penuh keasyikkan dan sukacita.

Tuhan, semoga kami mampu menggunakan talenta dan kekayaan kami dengan bijaksana dan hidup damai dengan siapa saja. Amin.

Bacaan, Bacaan Kitab Suci, bait allah, Firman Tuhan, iman, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Yesus Juruselamat, penyejuk iman, Ziarah Batin 2021, OBOR, Obormedia, Toko Rohani OBOR, Pewarta Iman, Katekese, Katolik, Iman Katolik, Paus Fransiskus, ensiklik Laudato Si, renungan harian, Bacaan, Mazmur Tanggapan, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Umat Katolik

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2021, Penerbit OBOR

Inspirasi: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu Biasa VII/C