Beranda Jendela Alkitab Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 16 Mei 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 16 Mei 2021

01 Oktober 2022, Bacaan Injil 01 Oktober 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 01 Oktober 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 01 Oktober 2022, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: findshepherd.com

Bacaan Pertama: Kis 1:15-17.20a.20c-26

Harus ditambahkan kepada kami satu orang untuk menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus.

Pada waktu itu berdirilah Petrus di tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya. Ia berkata, “Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. Dahulu ia termasuk bilangan kami, dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini. Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah jabatannya diambil orang lain. Jadi harus ditambahkan kepada kami satu orang yang dipilih dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke surga meninggalkan kami. Bersama kami ia harus menjadi saksi tentang kebangkitan Yesus.”

Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias. Mereka semua lalu berdoa, “Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang! Tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya.” Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu, dan yang kena undi adalah Matias. Dengan demikian Matias ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul.

Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan: Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab R:19a
 

Tuhan telah menegakkan takhta-Nya di surga.

  • Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
  • Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya! sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.
  • Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu. Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikat-Nya, Agungkanlah Dia hai pahlawan-pahlawan perkasa.

Bacaan Kedua: 1Yoh 4:11-16

Barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

Saudara-saudaraku yang kekasih, Allah begitu mengasihi kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita, yakni bahwa Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Kami telah melihat dan bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil: Yoh 14:18

Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku pergi dan akan datang datang kembali kepadamu, dan hatimu akan bersukacita.

Bacaan Injil: Yoh 17:11b-19

Supaya mereka menjadi satu sama seperti kita.

Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya, “Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku. Aku telah menjaga mereka, dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

Tetapi sekarang Aku datang kepada-Mu. Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia,
supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka. Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka, dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Aku tidak meminta supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.

Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia. Dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Semangat gotong-royong yang sudah mulai hilang kembali menggeliat pada saat pandemi Covid-19 melanda negara kita sejak tahun lalu. Banyak orang bahu-membahu menghadapi dampak ekonomi, politik, sosial, kesehatan, dan psikologis yang menyertai keberadaan virus tersebut. Semangat toleransi kian berkembang dan semakin banyak dari kita menjadi sadar akan pentingnya komunikasi yang baik, bukan untuk mencari siapa yang salah melainkan untuk menjaga jarak demi keselamatan bersama tanpa memutus komunikasi kita dengan sesama.

Yesus diutus ke tengah-tengah kita untuk menegakkan kebenaran dan membebaskan kita dari kuasa dosa. Kita telah menjadi kudus, maka kita pun mesti menjadikan dan menjalankan ajakan Yohanes untuk menjadi kudus serta hidup dalam kebenaran. Minggu ini, kita diajak untuk menjadi pewarta kebenaran dan bukan pewarta hoaks; bukan penyebar gosip, bukan sebagai provokator, melainkan sebagai inisiator untuk membangun kebersamaan dan semangat gotong-royong. Komunikasi yang baik, benar, dan tepat menjadi kekuatan kita untuk bertahan hidup saat pandemi Covid-19. Beranikah kita bersaksi tentang kebenaran dan kasih Allah dalam hidup kita?

Yesus, semoga kami tetap setia mewartakan kebenaran dan hidup dalam kasih sebagaimana yang Engkau tunjukkan kepada kami. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Pesan Paus Fransiskus dan Tata Perayaan Ekaristi Pada Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke – 55