Beranda Jendela Alkitab Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 19 Juli 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 19 Juli 2020

28 Januari 2022, Bacaan Injil 28 Januari 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 28 Januari 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 28 Januari 2022, Minggu Pekan Biasa III, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: sesawi

Bacaan Pertama: Keb 12:13.16-19

Apabila mereka berdosa, Kauberi kesempatan untuk bertobat.

Selain Engkau, tidak ada Allah yang memelihara segala-galanya, sehingga Engkau harus membuktikan kepadanya bahwa Engkau menghukum dengan adil. Asas keadilan-Mu ialah kekuatan-Mu, dan karena berdaulat atas semuanya maka Engkau bersikap lunak terhadap segala sesuatu. Kekuatan-Mu hanya Kauperlihatkan
apabila orang tak percaya akan kepenuhan kekuasaan-Mu, orang yang berani menentang kekuasaan-Mu Kaupermalukan. Tetapi, meskipun Engkau Penguasa yang kuat, Engkau mengadili dengan belaskasihan, dan dengan sangat murah hati memperlakukan kami. Sebab kalau mau, Engkau dapat berbuat apa saja. Dengan berlaku demikian Engkau mengajar umat-Mu, bahwa orang benar harus sayang akan manusia. Anak-anak-Mu Kauberi harapan yang baik ini: Apabila mereka berdosa, Kauberikan kesempatan untuk bertobat.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 86:5-6.9-10.15-16a R:5a

Ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan mengampuni.

  • Ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.
  • Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan; mereka akan memuliakan nama-Mu. Tuhan, sungguh besarlah Engkau! Engkau melakukan keajaiban-keajaiban, hanya Engkaulah Allah!
  • Tetapi Engkau, ya Tuhan, Allah pengasih dan penyayang, Engkau sabar dan berlimpah kasih setia.
    Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, berikanlah kekuatan-Mu kepada hamba-Mu.

Bacaan Kedua: Rom 8:26-27

Roh berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Saudara-saudara, Roh membantu kita dalam kelemahan kita. Sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa. Tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelami hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.

Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil Mat 11:25

Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena misteri Kerajaan Engkau nyatakan kepada orang kecil.

Bacaan Injil Mat 13:24-43

Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba.

Sekali peristiwa Yesus membentangkan suatu perumpamaan kepada orang banyak, kata-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama orang yang menaburkan benih baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur,
datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu dan berkata kepadanya, “Tuan, bukankah benih baik yang Tuan taburkan di ladang Tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu, ‘Seorang musuh yang melakukannya!’ Lalu berkatalah hamba-hamba itu, ‘Maukah Tuan, supaya kami pergi mencabuti lalang itu?’ Tetapi ia berkata, ‘Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabuti lalangnya. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai, ‘Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandumnya ke dalam lumbungku!”

Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil di antara segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar daripada sayuran lain, bahkan menjadi pohon,
sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.” Dan Yesus menceriterakan perumpamaan ini lagi kepada mereka, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai seluruhnya beragi.”

Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan. Ia tidak menyampaikan apa pun kepada mereka kecuali dengan perumpamaan. Dengan demikian digenapilah firman yang disampaikan oleh nabi: Aku mau membuka mulutku untuk mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan.”

Maka Yesus pun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Para murid kemudian datang dan berkata kepada-Nya, “Jelaskanlah kepada kami arti perumpamaan tentang lalang di ladang itu.” Yesus menjawab, “Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia. Ladang ialah dunia. Benih yang baik adalah anak-anak Kerajaan,
dan lalang adalah anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman, dan para penuai itu malaikat.

Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya, dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan
dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api.  Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi. Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan.”

Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan

Sungguh indah kebijaksanaan Tuhan. Salomo menyadari hal itu. Tuhan senantiasa sabar dan berharap manusia mengikuti perintah-Nya. Ia mengharapkan manusia bertobat, bukan bangga dalam keberdosaan. Karena ‘kelemahan manusia’ maka Roh Allahlah yang membantu manusia untuk menyatakan apa yang semestinya diinginkan oleh manusia kepada Allah, yang sesuai kehendak-Nya. Paulus sungguh sadar akan hal ini, kelemahan manusia dan pertolongan Roh Allah diperlukan (bdk. Rm. 8:26-27).

Pemazmur dengan yakin menyatakan bahwa firman Tuhan yang menjadi pegangan hidupnya melebihi kualitas ribuan perak dan emas (bdk. Mzm. 119: 57.72). Rahmat Tuhan sungguh diinginkan oleh pemazmur (bdk. Mzm. 119:77). Karena itu pemazmur mau hidup sesuai dengan ‘titah Tuhan’, lalu memilih jalan yang membenci dusta (bdk. Mzm. 119:28).

Penginjil Matius seirama dan seia-sekata dengan apa yang disadari oleh Salomo, Pemazmur, dan Paulus bahwa Tuhan sabar dan berharap keselamatan mengatasi segalanya. Itulah pesan mendasar perumpaman tentang lalang di antara gandum (bdk. Mat. 13:24-30). Sejauh mana kesabaran kita dibuktikan dan diterapkan dalam hidup bersama yang lain?

Tuhan, Engkau sabar dan penuh belas kasih. Ajarlah kami untuk memiliki sikap sabar dan selalu mengadalkan-Mu dalam seluruh perjuangan kami. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin
Ziarah Batin Cover

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu Biasa XVI