Beranda Jendela Alkitab Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 20 Februari 2022

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 20 Februari 2022

23 Februari 2024, Bacaan Injil 23 Februari 2024, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 23 Februari 2024, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 23 Februari 2024, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, renungan harian katolik, Renungan Harian Katolik 2024, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik
Ilustrasi: rainbowtoken.com

Bacaan Pertama: 1Sam 26:2.7-9.12-13.22-23

Pada waktu itu berkemaslah Saul dan turun ke padang gurun Zif dengan tiga ribu orang yang terpilih dari orang Israel untuk mencari Daud di padang gurun itu.

Pada suatu malam, ketika Saul dan para pengiringnya sedang tidur, datanglah Daud dengan Abisai ke tengah mereka. Dan tampaklah di sana Saul berbaring tidur di tengah-tengah perkemahan, dengan tombaknya terpancang di tanah pada sebelah kepalanya, sedang Abner dan rakyat berbaring sekelilingnya. Lalu berkatalah Abisai kepada Daud, “Pada hari ini Allah telah menyerahkan musuhmu! Oleh sebab itu izinkanlah kiranya aku menancapkan dia ke tanah dengan tombak ini. Sekali tikam saja sudah cukup, tidak usah dia kutancapkan dua kali.” Tetapi kata Daud kepada Abisai, “Jangan memusnahkan dia, sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi Tuhan, dan bebas dari hukuman?”

Kemudian Daud mengambil tombak dan kendi raja dari sebelah kepala Saul, lalu mereka pergi. Tidak ada yang melihatnya, tidak ada yang mengetahuinya, tidak ada yang terbangun, sebab sekaliannya tidur; Tuhan telah membuat mereka tidur lelap. Setelah Daud sampai ke seberang, berdirilah ia jauh-jauh di puncak gunung, sehingga ada jarak yang besar antara dia dan mereka. Lalu Daud berseru kepada Raja Saul, “Inilah tombak Tuanku Raja! Baiklah salah seorang dari para pengiring Tuanku menyeberang untuk mengambilnya. Tuhan akan membalas kebenaran dan kesetiaan setiap orang, sebab pada hari ini Tuhan menyerahkan Tuanku ke dalam tanganku, tetapi aku tidak mau menjamah orang yang diurapi Tuhan.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 103:1-2.3-4.8.10.12.13 R:8a

Tuhan itu pengasih dan penyayang.

  • Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
  • Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
  • Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita.
  • Sejauh timur dari barat, demikian pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa.

Bacaan Kedua: 1Kor 15:45-49

Saudara-saudara, seperti ada tertulis, “Manusia pertama, Adam, menjadi makhluk yang hidup”, tetapi Adam yang akhir menjadi Roh yang menghidupkan. Yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, melainkan yang alamiah; barulah kemudian datang yang rohaniah. Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari surga. Makhluk-makhluk alamiah sama dengan yang berasal dari debu tanah, dan makhluk-makhluk surgawi sama dengan Dia yang berasal dari surga. Jadi seperti kini kita mengenakan rupa dari manusia yang alamiah, demikian pula kita akan mengenakan rupa dari yang surgawi.

Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil: Yoh 13:34

Aku memberikan perintah baru kepadamu, sabda Tuhan, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.

Bacaan Injil: Luk 6:27-38

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Dengarkanlah perkataan-Ku ini: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu. Mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu. Berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. Bila orang menampar pipimu yang satu, berikanlah juga pipimu yang lain. Bila orang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu, dan janganlah meminta kembali dari orang yang mengambil kepunyaanmu. Sebagaimana kamu kehendaki orang perbuat kepadamu, demikian pula hendaknya berbuat kepada mereka. Kalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun mengasihi orang-orang yang mengasihi mereka. Kalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepadamu, apakah jasamu?
Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. Dan kalau kamu memberikan pinjaman kepada orang dengan harapan akan memperoleh sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.

Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan berilah pinjaman tanpa mengharapkan balasan; maka ganjaranmu akan besar, dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi. Sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sebagaimana Bapamu murah hati adanya.

Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum. Ampunilah, maka kamu akan diampuni. Berilah, maka kamu akan diberi. Suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan tumpah ke luar, akan dicurahkan ke pangkuanmu.
Sebab ukuran yang kamu pakai akan diukurkan pula kepadamu.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Daud memiliki kesempatan untuk membunuh Saul yang sedang mengejar dan ingin membunuhnya. Namun, ia justru berbuat kasih, yang menunjukkan bahwa ia lebih bersahaja daripada sang Raja. Ia tidak mau menjamah apalagi membunuh seseorang yang diurapi oleh Tuhan. Pengetahuan dan kesetiaannya kepada Tuhan serta perhatian dan kasihnya kepada tuannya, membebaskan Daud dari kuasa jahat dan keinginan untuk menghabisi musuh-musuhnya. Ia tidak dikuasai oleh nafsu balas dendam. Itulah keutamaan seorang beriman, seorang yang dekat dengan Tuhan, seorang yang menghargai hidup.

Hal yang sama ditegaskan Yesus bahwa setiap pengikut-Nya tidak cukup menjadi orang ’biasa-biasa’ saja, tetapi harus menjadi pribadi yang ’luar biasa’. Yesus bersabda kepada para murid-Nya: ”Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. Siapa saja menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain,….” Bukankah itu luar biasa? Sangat normal kalau kita tidak suka kepada musuh dan membenci orang-orang yang berbuat jahat kepada kita. Akan tetapi, Yesus menghendaki kita, para pengikut-Nya, untuk menjadi ’luar biasa.’ Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi balaslah kejahatan dengan kebaikan dan kasih.

Yesus, semoga kami bersedia dan mampu menjadi pribadi yang luar biasa seperti yang Engkau kehendaki. Amin.

Bacaan, Bacaan Kitab Suci, bait allah, Firman Tuhan, iman, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Yesus Juruselamat, penyejuk iman, Ziarah Batin 2021, OBOR, Obormedia, Toko Rohani OBOR, Pewarta Iman, Katekese, Katolik, Iman Katolik, Paus Fransiskus, ensiklik Laudato Si, renungan harian, Bacaan, Mazmur Tanggapan, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Umat Katolik

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2021, Penerbit OBOR

Inspirasi: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu Biasa VI/C