Home Jendela Alkitab Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 29 Desember 2019

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 29 Desember 2019

02 Januari 2022, Bacaan Injil 02 Januari 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan, Bacaan Kitab Suci, bacaan Pertama 02 Januari 2022, bait allah, Bait Pengantar Injil, Minggu Masa Natal, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 02 Januari 2022, minggu Kerahiman Ilahi, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2021, Renungan Katolik Mingguan, sabda tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: rainbowtoken.com

Bacaan Pertama Sir 3:2-6.12-14

Barangsiapa takwa pada Tuhan, ia menghormati orangtuanya.

Anak-anakku, dengarkanlah aku: Tuhan telah memuliakan bapa di atas anak-anaknya, dan hak ibu atas para anaknya Ia teguhkan. Barangsiapa menghormati bapanya, ia memulihkan dosa, dan siapa memuliakan ibunya,
ia sama dengan orang yang mengumpulkan harta. Barangsiapa menghormati bapanya, ia sendiri akan mendapat kesukaan pada anak-anaknya, dan apabila bersembahyang, niscaya doanya dikabulkan. Barangsiapa memuliakan bapanya akan panjang umurnya, dan orang yang taat kepada Tuhan menenangkan hati ibunya.

Anakku, tolonglah bapamu pada masa tuanya, dan jangan menyakiti hatinya di masa hidupnya. Kalau akalnya sudah berkurang, hendaklah kaumaafkan, jangan menistakan dia sewaktu engkau masih berjaya. Kebaikan yang ditunjukkan kepada bapa tidak akan terlupakan; sebaliknya akan dibilang sebagai pemulihan segala dosamu.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 128:1-2.3.4-5

Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.

  • Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!
    Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
  • Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
  • Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

Bacaan Kedua Kol 3:12-21

Tata hidup keluarga di dalam Tuhan.

Saudara-saudara, kalianlah orang pilihan Allah, yang dikuduskan dan dikasihi-Nya. Maka kenakanlah belas kasihan, kemurahan dan kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan hendaknya kalian saling mengampuni bila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain;
sebagaimana Kristus mengampuni kalian, demikian pula kalian hendaknya.

Dan di atas semuanya itu kenakanlah cintakasih, tali pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.Semoga damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, karena untuk itulah kalian dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Semoga sabda Kristus dengan segala kekayaannya tinggal di antara kamu. Hendaknya kalian saling mengajar dan menasehati dengan segala hikmat. Nyanyikanlah mazmur, puji-pujian dan nyanyian rohani, untuk mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.Dan segala sesuatu yang kalian lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah itu demi nama Tuhan Yesus Kristus, dan dengan perantaraan-Nya bersyukurlah kepada Allah, Bapa kita.

Hai para isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai para suami,
kasihilah isterimu, dan janganlah berlaku kasar terhadapnya. Hai anak-anak, taatilah orangtuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai para bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.

Bait Pengantar Injil Kol 3:15a:16a

Semoga damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, semoga sabda Kristus dengan segala kekayaannya tinggal di antara kamu.

Bacaan Injil Mat 2:13-15.19-23

Ambillah Anak itu serta ibu-Nya, dan larilah ke Mesir.

Setelah orang-orang majus yang mengunjungi Bayi Yesus di Betlehem pulang, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh.” Maka Yusuf pun bangun. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir,
dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, “Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.”

Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf di Mesir dalam mimpi. Kata malaikat itu,
“Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu sudah mati.” Lalu Yusuf pun bangunlah. Diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, dan pergilah mereka ke tanah Israel. Tetapi setelah mendengar bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, Yusuf takut ke sana. Setelah dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea.
Setibanya di sana ia tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman
yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Pada Minggu pertama pasca Natal, kita merayakan pesta Keluarga Kudus Nazaret. Keluarga sederhana, namun hidup bersahaja di mata Allah. Keluarga kecil beranggotakan Yusuf, Maria, dan Kanak-kanak Yesus ini juga sangat patuh pada adat-istiadat setempat. Tentu saja keluarga ini juga sangat terbuka dengan sesamanya. Dalam keluarga itulah Yesus dilahirkan, bertumbuh dan berkembang.

Selaku orangtua, Yusuf dan Maria diimani sebagai orangtua yang harmonis, satu, setia, bahu-membahu dalam mendidik anak dan membina keluarga. Yusuf, seorang yang saleh, benar-benar menunaikan tanggung jawabnya sebagai ayah dan imam dalam keluarga. Demikian juga Maria yang selalu hormat pada kebijakan suaminya. Keharmonisan dan kesatuan mereka menjadikan kanak-kanak Yesus semakin bertambah hikmatnya.

Keluarga kudus adalah model bagi keluarga-keuarga masa kini. Misi, identitas, peran, dan penggilan keluarga zaman sekarang patut mencontoh keluarga Nazaret ini. Berbagai macam tantangan hidup perkawinan dan keluarga selalu dijiwai dan disemangati oleh teladan Yusuf, Maria, dan Yesus. Dengan demikian, pasangan suami-istri dan anak-anak tetap bisa menghayati hakikat dan tujuan perkawinan yang Gereja kehendaki.

Ya Bapa, berkatilah dan dampingilah keluarga-keluarga Kristiani masa kini. Dalam berbagai tantangan yang harus dihadapi, ya Bapa, arahkanlah mereka pada tujuan yang Engkau kehendaki. Amin.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2019, OBOR Indonesia

Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Sabtu, 28 Desember 2019