Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Rabu, 09 Juni 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Rabu, 09 Juni 2021

12 Desember 2021, Bacaan Injil 12 Desember 2021, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, bacaan Pertama 12 Desember 2021, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 12 Desember 2021, Minggu Adven III, minggu kerahiman ilahi, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, renungan harian katolik, Renungan Harian Katolik 2021, Renungan Katolik Mingguan, sabda tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, umat katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: findshepherd

Bacaan Pertama: 2Kor 3:4-11

Kami dijadikan pelayan suatu perjanjian baru, bukan yang terdiri dari hukum yang tertulis, melainkan dari Roh.

Saudara-saudara, besarlah keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. Dari diri kami sendiri, kami merasa tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri. Tetapi kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. Dialah yang membuat kami sanggup menjadi pelayan suatu perjanjian baru; bukan perjanjian yang terdiri dari hukum yang tertulis, melainkan dari Roh. Sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan. Pelayanan yang terukir dengan huruf pada loh-loh itu mematikan. Meskipun demikian, pelayanan itu disertai kemuliaan Allah pada waktu diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, wajah Musa bercahaya begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian, betapa lebih besar lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!
Jadi, kalau pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu begitu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan Roh yang memimpin kepada pembenaran. Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti. Sebab jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai dengan kemuliaan.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 99:5.6.7.8.9

Kuduslah Engkau, ya Tuhan Allah kami.

  • Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduslah Ia!
  • Musa dan Harun di antara imam-imam-Nya, dan Samuel di antara orang-orang yang menyerukan nama-Nya. Mereka berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab mereka.
  • Dalam tiang awan Ia berbicara kepada mereka; mereka telah berpegang pada peringatan-peringatan-Nya, dan pada ketetapan yang diberikan-Nya kepada mereka.
  • Tuhan, Allah kami, Engkau telah menjawab mereka, bagi mereka, Engkaulah Allah yang mengampuni tetapi juga membalas perbuatan-perbuatan mereka.
  • Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah di hadapan gunung-Nya yang kudus! Sebab kuduslah Tuhan, Allah kita!

Bacaan Pengantar Injil: Mzm 25:4c.5a

Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabdu-Mu yang benar.

Bacaan Injil: Mat 5:17-19

Aku datang untuk menggenapi hukum.

Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Janganlah kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Karena Aku berkata kepadamu, ‘Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu yota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.’

Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga.

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Bacaan Injil yang kita renungkan menegaskan kepada kita bahwa Yesus Kristus tidak datang untuk menghilangkan Hukum Taurat dan kitab para nabi, melainkan mau menggenapinya. Adapun Hukum Taurat bagi bangsa Israel adalah sebagai arah dasar dan roh pemersatu. Dengan demikian, mustahil jika tanpa hukum itu bangsa Israel sampai kepada tanah terjanji.

Yesus datang dan memberi diri-Nya untuk menebus dosa kita. Dengan sendirinya, Ia telah menggenapi Hukum Taurat dan menyempurnakannya dalam karya keselamatan yang Ia janjikan. Demikianlah kita harus menumbuhkan sikap yakin dan percaya akan apa yang sudah tertulis dan disepakati bersama untuk menciptakan keharmonisan hidup bersama. Dikatakan bahwa Allah adalah Raja atas hukum. Ia mencintai hukum dan menegakkan keadilan. Allah yang adalah Raja juga taat kepada hukum. Ia memberi teladan yang baik bagi kita (lih. Mzm. 99). Maka, sudah selayaknya kita yang ditebus ini harus mampu menjadi teladan yang baik bagi orang lain.

Allah Bapa, ajarlah kami untuk setia dan taat kepada hukum-hukum-Mu yang menyelamatkan. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus