Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Rabu, 17 Februari 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Rabu, 17 Februari 2021

10 Oktober 2022, Bacaan Injil 10 Oktober 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 10 Oktober 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 10 Oktober 2022, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi

Bacaan Pertama: Yl 2:12-18

Koyakkanlah hatimu, dan janganlah pakaianmu.

“Sekarang,” beginilah firman Tuhan, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu,
sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, lalu meninggalkan berkat menjadi korban sajian dan korban curahan bagi Tuhan, Allahmu.

Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya. Baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara balai depan mezbah, dan berkata, “Sayangilah, ya Tuhan, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara -bangsa-bangsa: Di mana Allah mereka?” Maka Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya, dan menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14.17 R:3a
Kasihanilah kami, ya Allah, karena kami orang berdosa.
  • Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
  • Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
  • Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku.
    Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
  • Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu.

Bacaan Kedua: 2Kor 5:20-6:2

Berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Sesungguhnya hari ini adalah hari penyelamatan.

Saudara-saudara, kami ini adalah utusan-utusan Kristus; seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami. Dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: Berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
Kristus yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihati kamu, supaya kamu jangan membuat sia-sia kasih karunia Allah yang telah kamu terima. Sebab Allah berfirman, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Camkanlah, saat inilah saat perkenanan itu; hari inilah hari penyelamatan itu.

Demikianlah sabda Tuhan.

Bait Pengantar Injil: Mzm 95:8ab

Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan, janganlah bergetar hati.

Bacaan Injil: Mat 6:1-6.16-18

Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan mengganjar engkau.
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat. Karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu,
seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang.
Aku berkata kepadamu: ‘Mereka sudah mendapat upahnya.’ Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya.’ Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya,
supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya.’ Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi.
Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Bertobatlah dan percayalah pada Injil! Engkau abu, dan akan kembali menjadi abu.” Itulah kata-kata yang kita dengar pada Hari Raya Rabu Abu, awal masa puasa, saat dahi kita diolesi dengan abu berbentuk salib. Doa, puasa, dan sedekah adalah tri kebajikan yang ditekankan selama masa puasa ini. Dalam bacaan pertama, kita diminta oleh Yoel untuk bertobat dan menyesali dosa-dosa kita.  Artinya, kita berbalik total kepada Allah dengan segenap hati. Lalu, dalam bacaan kedua, Paulus meminta kita memberikan diri untuk berdamai dengan Allah, dan dengan itu penyelamatan sepenuhnya terjadi pada kita.

Allah dalam Yesus Kristus mencintai manusia secara total dan utuh apa adanya, dalam kelebihan dan dalam dosanya. Berdamai dengan Allah berarti perubahan hati, dan bukan saja soal lahiriah. “Koyaklah hatimu dan jangan pakaianmu.” kata Yoel. Dalam bacaan Injil, Yesus Kristus menunjukkan agar doa, puasa, dan sedekah kita bukan sekadar pertunjukkan sosial, tetapi sungguh sebuah disposisi batin yang murni untuk berubah. Karena itu, lakukanlah semuanya secara tersembunyi tanpa harus dilihat orang. Tuhan pasti tahu, dan akan membalasnya.

Ya Tuhan, bantulah kami untuk menyadari kerapuhan dan dosa kami. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 14 Februari 2021