Home Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Rabu, 19 Agustus 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Rabu, 19 Agustus 2020

18 Agustus 2021, Bacaan Injil 18 Agustus 2021, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, bacaan Pertama 18 Agustus 2021, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan 18 Agustus 2021, Minggu Kerahiman Ilahi, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik 2021, Renungan Katolik Harian, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Minggu Pekan Biasa XX, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi

Bacaan Pertama: Yeh 34:1-11

Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka, sehingga seterusnya tidak lagi menjadi mangsanya.

Tuhan bersabda kepadaku, “Hai anak manusia, bernubuatlah melawan gembala-gembala Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka, ‘Beginilah sabda Tuhan Allah: Celakalah gembala-gembala Israel, yang menggembalakan dirinya sendiri! Bukankah domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh para gembala?
Kalian menikmati susunya, kalian memakai bulunya untuk membuat pakaian, kalian menyembelih yang gemuk-gemuk, tetapi domba-domba itu sendiri tidak kalian gembalakan. Yang lemah tidak kalian kuatkan, yang sakit tidak kalian obati, yang luka tidak kalian balut, yang tersesat tidak kalian bawa pulang, yang hilang tidak kalian cari, melainkan mereka kalian injak-injak dengan kekerasan dan kekejaman. Dengan demikian mereka tercerai-berai karena gembalanya tidak ada, dan mereka menjadi makanan segala binatang di hutan. Domba-domba-Ku tercerai-berai dan tersesat di semua gunung dan di semua bukit yang tinggi; ya di seluruh negeri domba-domba-Ku tercerai-berai, tanpa ada seorang pun yang memperhatikan atau yang mencarinya’.”

Oleh sebab itu, hai gembala-gembala, dengarlah sabda Tuhan, “Demi Aku yang hidup,” demikianlah sabda Tuhan Allah, “domba-domba-Ku menjadi mangsa dan makanan segala binatang di hutan, karena tidak ada yang menggembalakannya, sebab gembala-gembala-Ku tidak memperhatikan domba-domba-Ku, melainkan menggembalakan dirinya sendiri, tetapi domba-domba-Ku tidak digembalakannya.” Oleh sebab itu, hai gembala-gembala, dengarlah sabda Tuhan, “Aku sendiri akan melawan para gembala, dan menuntut kembali domba-domba-Ku dari mereka dan akan memberhentikan mereka menggembalakan domba-domba-Ku. Gembala-gembala itu tidak akan terus menggembalakan dirinya sendiri. Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka, sehingga seterusnya tidak lagi menjadi makanannya.”

Sebab beginilah sabda Tuhan Allah, “Sungguh, Aku sendirilah yang akan memperhatikan domba-domba-Ku dan mencari mereka.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan:Mzm 23:1-3a.4b-4.5.6 R:1

Tuhan adalah gembalaku, aku takkan berkekurangan.

  • Tuhan adalah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan aku di padang rumput yang hijau,
    Ia membimbing aku ke air yang tenang, dan menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang lurus,
    demi ama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
  • Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah,
  • Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku, seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan
    sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil: Ibr 4:12

S: Alleluya , U: Alleluya

Sabda Allah hidup dan penuh daya, menguji pikiran dan segala maksud hati.

Bacaan Injil: Mat 20:1-16a

Iri hatikah engkau karena aku murah hati?

Sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah sepakat dengan para pekerja mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya.

Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula, dan dilihatnya ada orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka, “Pergi jugalah kalian ke kebun anggurku, dan aku akan memberimu apa yang pantas.” Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga sore ia keluar pula, dan berbuat seperti tadi. Kira-kira pukul lima sore ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula; lalu katanya kepada mereka, ‘Mengapa kalian menganggur saja di sini sepanjang hari?’ Jawab mereka, “Tidak ada orang yang mengupah kami.’ Kata orang itu, ‘Pergilah kalian juga ke kebun anggurku.’

Ketika hari sudah malam berkatalah tuan itu kepada mandornya, ‘Panggillah sekalian pekerja dan bayarlah upahnya, mulai dari yang masuk terakhir sampai kepada yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima sore, dan mereka masing-masing menerima satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu. Mereka mengira akan mendapat lebih besar. Tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya,
‘Mereka yang masuk paling akhir ini hanya bekerja satu jam, dan engkau menyamakan mereka dengan kami
yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab salah seorang dari mereka, ‘Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadapmu. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah. Aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau karena aku murah hati?’

Demikianlah yang terakhir menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu menjadi yang terakhir.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Menjadi gembala yang baik adalah dambaan semua orang beriman. Gembala yang baik sebenarnya adalah Allah sendiri. Seperti terungkap dalam Injil bahwa Allah yang empunya Kerajaan Sorga sangat murah hati. Hanya saja kita sebagai domba-domba jangan menjadi iri hati manakala Allah itu murah hati terhadap sesama kita. Kita tidak seharusnya bersungut-sunggut dan menuduh Allah tidak adil. Justru seharusnya kita merasa bangga dan gembira mempunyai Allah yang seperti itu.

Ingatlah bahwa kita pun dipanggil menjadi gembala terhadap diri kita dan terlebih bagi sesama kita. Kita harus bersikap murah hati terhadap sesama. Memperhatikan kehidupan mereka dengan penuh kasih. Apa yang kita lakukan hendaknya menjadi cerminan kasih Allah sehingga setiap orang yang kita jumpai merasakan kasih dan kemurahan hati Allah dalam kata-kata, sapaan kita, maupun apa yang kita perbuat. Memang hal ini bukan sesuatu yang mudah. Namun, yang penting kita mempunyai niat dan kemauan untuk menjalani hidup seperti itu.

Ya Tuhan, Engkaulah gembala kami. Semoga kemurahan hati-Mu dapat kami bagikan kepada sesama dalam hidup sehari-hari. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin
Ziarah Batin Cover

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu XX