Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Rabu, 30 Desember 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Rabu, 30 Desember 2020

27 Februari 2021, Bacaan Injil 27 Februari 2021, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, bacaan Pertama 27 Februari 2021, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan 27 Februari 2021, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Renungan Harian Katolik 27 Februari 2021, Renungan Katolik Harian, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Eksegetis, Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi

Bacaan Pertama: 1Yoh 2:12-17

Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang.

Aku menulis kepadamu, hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni oleh karena nama Yesus.
Aku menulis kepadamu, hai para bapak, sebab bapak-bapak telah mengenal Dia yang ada dari mulanya.
Aku menulis kepadamu, hai orang-orang muda, sebab kamu telah mengalahkan yang jahat.
Aku menulis kepadamu, hai anak-anak, sebab kamu mengenal Bapa.
Aku menulis kepadamu, hai para bapak, sebab bapak-bapak telah mengenal Dia yang ada dari mulanya.
Aku menulis kepadamu, hai orang-orang muda, sebab kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu, dan kamu telah mengalahkan yang jahat.

Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang melenyap bersama keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 96:7-8a.8b-9.10 R:11a

Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak.

  • Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya.
  • Bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya, Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi.
  • Katakanlah di antara bangsa-bangsa, “Tuhan itu Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”

Bacaan Injil: Luk 2:36-40

Hana berbicara tentang kanak-kanak Yesus.

Ketika kanak-kanak Yesus dipersembahkan di Bait Allah, ada di Yerusalem seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Pada hari kanak-kanak Yesus dipersembahkan di Bait Allah, Hana pun datang ke Bait Allah dan mengucap syukur kepada Allah, serta berbicara tentang kanak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf beserta Kanak Yesus ke kota kediaman mereka, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

Demikianlah Injil Tuhan

Renungan

Tujuan hidup kaum beriman ialah mencapai kehidupan abadi, yakni bersatu kembali dengan Allah Sang Pencipta. Ketika Yohanes mengatakan bahwa janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya, hendak mau mengingatkan kita supaya seluruh tenaga dan perhatian tidak terlena dengan hal-hal duniawi yang akhirnya menjauhkan kita dari Allah. Pada umumnya, istilah dunia dalam pandangan Kitab Suci merujuk kepada hal-hal yang menggiring manusia melakukan keinginan daging dan bersikap angkuh. Dengan kata lain, manusia yang angkuh akan merasa tidak perlu bergantung kepada Allah dalam hidupnya. Hal inilah yang mengakibatkan manusia akhirnya jatuh dalam perbudakan dosa dan tidak mampu lagi melakukan apa yang dikehendaki Allah.

Kesaksian hidup Hana yang sederhana menunjukkan begitu besar cintanya kepada Allah. Bahkan di usianya yang sudah tua pun dia masih lebih mengutamakan apa yang dikehendaki Allah dalam hidupnya. Pergumulan hidupnya yang begitu panjang senantiasa diwarnai dengan ucapan syukur dan tetap setia menantikan janji Allah. Ia seorang janda, sejak tujuh tahun menjalani pernikahannya. Dalam situasi yang demikian tentu ia mengalami banyak pergumulan. Namun semuanya itu dihadapinya tanpa meninggalkan Tuhan karena dia tahu apa yang menjadi tujuan hidupnya, yakni keselamatan kekal. Maka setelah Hana bertemu dengan bayi Yesus dia menyampaikan rasa syukur yang sangat mendalam dan bersaksi tentang Anak itu kepada semua orang. Keteladanan hidupnya menunjukkan kedewasaan hidup rohani seseorang yang cinta akan Allah.

Ya Allah, kelahiran Yesus Putra-Mu ke dunia semakin meneguhkan harapan dan keyakinan kami bahwa Engkau sangat mengasih manusia. Semoga kami selalu setia pada kehendak-Mu. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin
Ziarah Batin Cover

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Selasa, 29 Desember 2020