Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Sabtu, 12 Februari 2022

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Sabtu, 12 Februari 2022

07 Mei 2022, Bacaan Injil 07 Mei 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 07 Mei 2022, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 07 Mei 2022, Minggu paskah III, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, renungan harian katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, sabda tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, umat katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi: rainbowtoken.com

Bacaan Pertama: 1Raj 12:26-32;13:33-34

Setelah menjadi raja, berkatalah Yerobeam dalam hatinya, “Kini mungkin kerajaan itu kembali kepada keluarga Daud. Jika bangsa itu tetap pergi mempersembahkan korban sembelihan di rumah Tuhan di Yerusalem, maka pastilah hati bangsa ini akan berbalik kepada tuan mereka, yaitu Rehabeam, raja Yehuda, kemudian mereka akan membunuh aku dan akan kembali kepada Rehabeam, raja Yehuda.”

Sesudah menimbang-nimbang, raja membuat dua anak lembu jantan dari emas. Lalu ia berkata kepada mereka, “Sudah cukup kamu pergi ke Yerusalem! Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.” Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan.

Maka hal itu menyebabkan orang berdosa. Sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain. Yerobeam membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengurbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi. Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya pada hari yang kelima belas bulan kedelapan, sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan raja sendiri naik tangga mezbah itu. Begitulah dibuatnya di Betel: ia mempersembahkan kurban kepada anak-anak lembu yang telah dibuatnya itu, dan ia menugaskan di Betel imam-imam bukit pengurbanan yang telah diangkatnya. Raja Yerobeam tidak berbalik dari kelakuannya yang jahat itu, tetapi mengangkat pula imam-imam dari kalangan rakyat untuk bukit-bukit pengurbanan. Siapa saja yang mau ditahbiskannya menjadi imam untuk bukit-bukit pengurbanan. Dan tindakan itu menjadi dosa bagi keluarga Yerobeam, sehingga mereka dilenyapkan dan dipunahkan dari muka bumi.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 106:6-7a.19-20.21-22 R:4a

Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.

  • Kami dan nenek moyang kami telah berbuat dosa, kami telah bersalah, telah berbuat fasik. Nenek moyang kami di Mesir tidak memahami perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
  • Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan; mereka menukar Yang Mulia dengan bangunan sapi jantan yang makan rumput.
  • Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal yang besar di tanah Mesir; yang melakukan karya-karya ajaib di tanah Ham dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.

Bait Pengantar Injil: Mat 4:4b

Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

Bacaan Injil: Mrk 8:1-10

Sekali peristiwa sejumlah besar orang mengikuti Yesus. Karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini.
Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh.” Murid-murid-Nya menjawab, “Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?” Yesus bertanya kepada mereka, “Berapa roti ada padamu?” Jawab mereka, “Tujuh.”

Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan. Dan mereka memberikannya kepada orang banyak. Mereka mempunyai juga beberapa ikan. Sesudah mengucap berkat atasnya, Yesus menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. Dan mereka makan sampai kenyang.
Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul. Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang. Akhirnya Yesus segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Ada beberapa hal pokok yang baik kita renungkan berkaitan dengan mukjizat penggandaan roti yang dilakukan Yesus. Pertama, mukjizat itu terjadi karena hati yang tergerak oleh belas kasihan untuk kebaikan orang lain, bukan untuk kenyamanan diri sendiri seperti pemikiran Raja Yerobeam dalam bacaan pertama. Gerakan kasih yang muncul dalam diri mesti lalu diwujudkan dalam tindakan nyata, seperti yang dilakukan Yesus. Kedua, mengajak orang lain untuk terlibat sehingga orang lain pun diharapkan ikut peduli. Ketiga, mulai dari sesuatu yang ada, bukan dari sesuatu yang harus ada. Keempat, apa yang ada itu dipersembahkan kepada Tuhan lalu dibagi-bagikan kepada sesama.

Ada sebuah contoh berkaitan dengan poin ketiga, yaitu memulai dari sesuatu yang ada. Dalam masyarakat atau bahkan dalam lingkungan Gereja, ada saja orang yang memikirkan dan mementingkan ketersediaan fasilitas terlebih dahulu sebelum berbuat sesuatu. Misalnya, OMK mau aktif di gereja kalau ada fasilitas band, ruang musik untuk berlatih, guru musik yang andal, dan pastor paroki yang kece. Ini hanya contoh. Namun, hal seperti ini sangat mungkin terjadi. Untuk itu, kalau kita mau membuat ”mukjizat” mulailah dari hal-hal kecil, sederhana, dari apa yang ada. Apa pun yang ada itu akan bermanfaat kalau dipersembahkan kepada Tuhan dan diarahkan kepada kebaikan sesama.

Tuhan, semoga kami senantiasa digerakkan oleh belas kasihan kepada sesama, seperti Yesus, Putra-Mu, sehingga banyak orang tersapa dengan penuh kasih. Amin.

Bacaan, Bacaan Kitab Suci, bait allah, Firman Tuhan, iman, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Yesus Juruselamat, penyejuk iman, Ziarah Batin 2021, OBOR, Obormedia, Toko Rohani OBOR, Pewarta Iman, Katekese, Katolik, Iman Katolik, Paus Fransiskus, ensiklik Laudato Si, renungan harian, Bacaan, Mazmur Tanggapan, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Umat Katolik

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2021, Penerbit OBOR

Inspirasi: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu Biasa V/C