Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Sabtu, 20 Maret 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Sabtu, 20 Maret 2021

15 Oktober 2022, Bacaan Injil 15 Oktober 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 15 Oktober 2022, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 15 Oktober 2022, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, renungan harian katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, sabda tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, umat katolik
Ilustrasi: findshepherd

Bacaan Pertama: Yer 11:18-20

Aku seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih.

Nabi berkata: “Tuhan memberitahukan ancaman-ancaman yang dirancang orang terhadapku; maka aku mengetahuinya. Pada waktu itu Engkau, ya Tuhan, memperlihatkan ancaman mereka kepadaku. Dulunya aku seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih; aku tidak tahu bahwa mereka mengadakan persepakatan jahat terhadap aku dengan berkata, “Marilah kita binasakan pohon ini dengan buah-buahnya! Marilah kita melenyapkannya dari negeri orang-orang yang hidup, sehingga namanya tidak diingat orang lagi!”

Tetapi, Tuhan semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.

Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan: Mzm 7:2-3.9b-10.11-12 R:2a

Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung.

  • Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung; selamatkanlah aku dari semua orang yang mengejar aku
    dan lepaskanlah aku, supaya jangan mereka seperti singa menerkam aku dan menyeret aku, dengan tidak ada yang melepaskan.
  • Hakimilah aku, Tuhan, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas. Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.
  • Perisaiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati; Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat.

Bait Pengantar Injil: Luk 8:15

Orang yang mendengarkan firman Tuhan, dan menyimpannya dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Bacaan Injil: Yoh 7:40-53

Apakah Engkau juga orang Galilea?

Sekali peristiwa Yesus mengajar di Yerusalem. Beberapa di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan Yesus, berkata, “Dia ini benar-benar nabi yang akan datang.” Yang lain berkata, “Ia ini Mesias.” Tetapi yang lain lagi berkata, “Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! Karena Kitab Suci mengatakan bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal.” Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Yesus. Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang berani menyentuh-Nya.

Maka ketika penjaga-penjaga yang ditugaskan imam-imam kepala dan orang-orang Farisi pergi kepada imam-imam kepala, orang-orang Farisi berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak membawa-Nya?” Jawab penjaga-penjaga itu, “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!” Jawab orang Farisi itu kepada mereka, “Adakah kamu juga disesatkan? Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi? Orang banyak itu tidak mengenal hukum Taurat! Terkutuklah mereka!”

Nikodemus, seorang dari mereka yang dahulu telah datang kepada Yesus, berkata kepada mereka, “Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang sebelum ia didengar, dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?” Jawab mereka, “Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci, dan engkau akan tahu
bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea.” Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya,

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Suatu waktu, pernah viral dua buah foto. Foto yang satu adalah foto para pejabat yang sedang bersepeda bersama. Mereka bersepeda sampai memenuhi seluruh badan jalan sehingga warga lain, pengguna jalan,  harus berhenti dahulu mempersilakan mereka lewat. Sedangkan foto yang satu lagi adalah foto para petani yang bersepeda bersama hendak pergi ke sawah. Mereka tampak tertib dan tanpa menghalangi orang lain untuk lewat. Kedua foto memperlihatkan dua mentalitas yang berbeda. Seorang ‘yang besar’ di mana-mana pun ingin kelihatan besar, dihormati, dinomorsatukan dan didahulukan. Mereka tidak mau dikalahkan. Orang yang lebih rendah darinya dianggap tidak ada dan tidak perlu dihargai.

Mentalitas itu sudah tergambar jelas dalam diri imam-imam kepala dan orang-orang Farisi. Mereka merasa sangat mengerti dan menguasai Taurat, sehingga segala hal yang tidak sesuai dengan Taurat, tidak mereka percayai. Demikian pula dalam menilai orang. Mereka akan melihat apakah orang itu bagian dari mereka atau bukan. Kalau bukan, dengan sekuat tenaga, mereka akan menolak orang tersebut. Padahal, orang-orang yang tulus dan sama sekali tidak menguasai Taurat berkata sejujurnya. Mereka adalah para penjaga. Mereka berkata: “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu.” Artinya, para penjaga sendiri menyaksikan dan mengalami bahwa Yesus berbicara sungguh dengan kuasa yang berasal dari Allah. Mereka berani bersaksi karena sungguh itulah yang mereka alami.

Ya Allah, bantulah kami untuk berani menjadi saksi-Mu. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Pesan Paus Fransiskus Pada Hari Komunikasi Sedunia ke-55