Home Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Selasa, 15 September 2020

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Selasa, 15 September 2020

26 Februari 2024, Bacaan Injil 26 Februari 2024, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 26 Februari 2024, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 26 Februari 2024, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, renungan harian katolik, Renungan Harian Katolik 2024, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik
Ilustrasi

Bacaan Pertama: Ibr 5:7-9

Kristus telah belajar menjadi taat, dan Ia menjadi pokok keselamatan abadi.

Saudara-saudara, dalam hidup-Nya sebagai manusia, Kristus telah mempersembahkan doa dan permohonan
dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut. Dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi, sekalipun Anak Allah, Yesus telah belajar menjadi taat;
dan ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya. Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 31:2-3a.3b-4.5-6.15-16.20 R:17b

Kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.

  • Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah melepaskan daku.
  • Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
  • Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang dipasang orang terhadap aku, sebab Engkaulah tempat perlindunganku. Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan aku, ya Tuhan, Allah yang setia.
  • Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya, aku berkata “Engkaulah Allahku!” Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan bebaskanlah aku dari tangan orang-orang yang mengejarku.
  • Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takwa kepada-Mu, yang telah Kaulakukan di hadapan manusia bagi orang yang berlindung pada-Mu!

Bait Pengantar Injil : Luk 7:16

Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.

Bacaan Injil: Yoh 19:25-27

Inilah anakmu! – Inilah ibumu!

Waktu Yesus bergantung di salib, didekat salib itu berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu Yesus,
Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah, anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya,
“Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya.

Demikianlah Injil Tuhan

ATAU

Bacaan Injil: Luk 2:33-35

“Suatu Pedang akan menembus jiwamu sendiri”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas: Ketika Maria dan Yusuf mempersembahkan Anak Yesus di Bait Suci,
mereka amat heran mendengar pernyataan Simeon tentang Anak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka,
dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan — dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri — supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.”

Renungan

Pada hari ini Gereja Katolik memperingati Santa Perawan Maria Berdukacita. Kita semua melihat sosok Bunda Maria dengan aneka sengsara dan dukacitanya dalam hubungannya dengan Putranya Yesus Kristus dan misteri Paskah-Nya. Oleh sebab itu, pikiran kita terarah pertama-tama kepada ramalan dari Nabi Simeon, ketika Tuhan Yesus dipersembahkan di dalam Bait Allah (Bdk. Luk: 33-35).

Ramalan Simeon bahwa “sebilah pedang akan menembus jiwa” Bunda Maria terwujud dalam tujuh duka cita Bunda Maria yang erat hubungannya dengan kehidupan Yesus Kristus sendiri. Ketujuh dukacita Bunda Maria yang dimaksud adalah Nubuat Simeon, pengungsian keluarga kudus ke Mesir. Kanak-kanak Yesus hilang dan ditemukan kembali di dalam Bait Allah, Bunda Maria berjumpa dengan Yesus dalam perjalan ke Kalvari, Bunda Maria berdiri di kaki salib Yesus ketika Yesus disalibkan, Bunda Maria memangku jenazah Yesus keitka diturunkan dari salib, dan Tuhan dimakamkan.

Perayaan Bunda Maria ini mengarahkan kita kepada dua kata kunci, yakni ketaatan dan penyerahan diri. Orang yang taat adalah orang yang mampu mendengar dan menyerahkan dirinya kepada Tuhan dan sesame. Bunda Maria adalah pribadi yang taaat, meskipun sudah mengetahui ramalan Nabi Simeon dan menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Segala duka, segala penderitaannya diserahkan kepda Tuhan. Buah dari ketaatan dan penyerahan diri adalah kasih. Bunda Maria melakukannya dengan sempurna.

Bunda Maria, doakanlah kami orang berdosa ini agar belajar taat dan setia darimu. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 13 September 2020