Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Selasa, 20 April 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Selasa, 20 April 2021

20 Februari 2024, Bacaan Injil 20 Februari 2024, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 20 Februari 2024, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 20 Februari 2024, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, renungan harian katolik, Renungan Harian Katolik 2024, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik
Ilustrasi: rainbowtoken

Bacaan Pertama: Kis 7:51-8:1a

Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.

Di hadapan sidang Mahkamah Agama Yahudi Stefanus berkata kepada Imam Besar, para penatua dan ahli Taurat, “Hai orang-orang yang keras kepala, yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus; sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang telah menubuatkan kedatangan Orang Benar,
yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. Kita telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, tetapi kamu tidak menurutinya!”

Mendengar semuanya itu, para anggota Mahkamah Agama sangat tertusuk hatinya. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.

Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, “Sungguh, aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.”

Maka berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari batu, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.”
Sambil berlutut Stefanus berseru dengan suara nyaring, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah Stefanus. Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh.

Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan: Mzm 31:3cd-4.6ab.7b.8a.17.21ab R:6a

Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan nyawaku.

  • Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku!
    Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
  • Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; Sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia.
    Tetapi aku percaya kepada Tuhan, aku akan bersorak-sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu.
  • Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang.
Bait Pengantar Injil: Yoh 6:35

Akulah roti hidup, sabda Tuhan; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi.

Bacaan Injil: Yoh 6:30-35

Bukan Musa yang memberi kamu roti dari Surga, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari Surga.

Di rumah ibadat di Kapernaum orang banyak berkata kepada Yesus, “Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari Surga.”

Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberi kamu roti dari Surga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari Surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari Surga dan yang memberi hidup kepada dunia.”

Maka kata mereka kepada-Nya, “Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa.”

Kata Yesus kepada mereka, “Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Ciri-ciri orang yang lapar dan haus adalah bermuka pucat, tidak segar, lemah/loyo. Orang tersebut tak mampu beraktivitas secara optimal. Bersamaan dengan itu, mereka yang lapar dan haus hidupnya kerap kali dikendalikan oleh tubuh. Tidak sedikit orang yang berniat dan melakukan kejahatan karena lapar dan haus. Tidak sedikit juga orang yang tidak lagi berpikir jernih; menyantap apa yang bisa disantap tanpa peduli lagi dengan kesehatan dan bahaya-bahaya yang lain, yang penting kenyang. Keadaan yang serupa dapat menjadi gambaran atau ciri-ciri kualitas kerohanian kita sebagai manusia; semangat hidup yang loyo, tidak segar, selalu dikuasai oleh keserakahan dan kejahatan, masa bodoh dengan diri sendiri dan orang lain.

Apa yang dikatakan Yesus dalam Injill pada hari ini meneguhkan kita dan membenarkan apa yang kita alami. Jika Yesus menjadi sumber utama penggerak, sumber utama bagi nutrisi hidup kita; jika Yesus menjadi satu-satunya makanan pokok iman kita artinya menyatu di dalam Dia, maka kualitas hidup kita akan jauh berbeda dari mereka yang sekadar beriman, tetapi tak menyatu dengan Yesus. Yesus berkata, “Akulah roti hidup; siapa saja datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan siapa saja percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.” Sebab, Yesus adalah anugerah ilahi teragung bagi umat manusia. Allah tahu apa yang dibutuhkan oleh manusia, karena itulah Ia datang sebagai manusia untuk membuka semua misteri tentang Diri-Nya.

Ya Bapa, jaminan hidup yang kekal hanya ada di dalam  Yesus. Dalam kesatuan dengan Dialah kami bersatu dengan-Mu. Kami bersyukur atas anugerah agung-Mu ini. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu Paskah III