Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 03 Juni 2019

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 03 Juni 2019

Sumber: http://paolaserra97.blogspot.com

Bacaan Pertama Kis 19:1-8

Ketika Apolos masih berada di kota Korintus,  Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman Asia, dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. Katanya kepada mereka, “Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?” Akan tetapi mereka menjawab dia, “Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus.” Lalu kata Paulus kepada mereka, “Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?” Jawab mereka, “Dengan baptisan Yohanes.” Kata Paulus, “Baptisan Yohanes adalah baptisan tobat, dan Yohanes sendiri berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus.” Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat. Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang. Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani.  Lewat pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan Mzm 68:2-3.4-5ac.6-7ab;R:33a

Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah.

  • Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya, orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya. Seperti asap hilang tertiup, seperti lilin meleleh di depan api, demikianlah orang-orang fasik binasa di hadapan Allah.
  • Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita. Bernyanyilah bagi Allah, mazmurkanlah nama-Nya! Nama-Nya ialah Tuhan!
  • Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia.

Bait Pengantar Injil Kol 3:1

Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

Bacaan Injil Yoh 16:29-33

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata bahwa akan tiba saat-Nya bahwa Ia tidak lagi berbicara dengan memakai kiasan. Maka para murid berkata kepada Yesus, “Lihat sekarang Engkau berkata-kata terus terang dan Engkau tidak memakai kiasan. Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.” Jawab Yesus kepada mereka, “Percayakah kamu sekarang? Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu dicerai-beraikan, masing masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri.  Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Renungan

Pada hari ini kita memperingati kemartiran St. Karolus Lwangga, dkk, yang bertepatan pula dengan hari-hari novena mohon turunnya Roh Kudus. Dua peristiwa ini sesungguhnya merupakan peristiwa iman yang muncul karena pengakuan iman akan Yesus sebagai Kristus. Para murid berkata, “Sekarang kami tahu bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah” (Yoh. 16:30). Pengakuan iman akan Yesus sebagai “Yang datang dari Allah” menjadi prinsip dasar yang membuat kita berani mati-matian memperjuangkan kebenaran, seturut ajaran dan teladan-Nya. Ini pula yang diperlihatkan para martir, seperti St. Karolus Lwangga, dkk.

Semangat hidup yang redup, motivasi iman yang kurang, penghayatan iman yang setengah-setengah, bisa muncul dan bertumbuh dari ketidakseriusan kita untuk mengakui bahwa Yesus itu datang dari Allah. Jika hidup iman kita bermutu, hidup harian pun pasti bermutu. Banyak orang yang mengaku sebagai orang Kristen, tapi terlibat dalam kasus korupsi, penipuan, dan pengkhianatan. Tampak bahwa kualitas penghayatan iman akan Yesus masih setengah-setengah. Daya dorong untuk mewujudkan idealisme Yesus tampak kurang bertenaga.

Karena itu, kita diajak untuk kembali menata hidup ini dengan iman yang kokoh dan teguh. Kita mohonkan rahmat penerangan Roh Kudus agar mata hati dan budi kita semakin mampu melihat dan mengimani bahwa Yesus sungguh datang dari Allah. Dengan iman ini, kita pun bisa bertahan dalam semangat kemartiran.

Ya Allah, bantulah aku untuk selalu percaya pada Yesus yang Kauutus untuk menyelamatkan aku. Amin.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2019, OBOR Indonesia