Home Jendela Alkitab Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 10 Oktober 2022

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 10 Oktober 2022

Senin Pekan Biasa XXVIII; Hijau

10 Oktober 2022, Bacaan Injil 10 Oktober 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 10 Oktober 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 10 Oktober 2022, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi

Bacaan Pertama: Gal 4:22-24.26-27.31-5:1

Saudara-saudara, ada tertulis bahwa Abraham mempunyai dua orang anak, seorang dari wanita yang menjadi hambanya dan seorang dari wanita yang merdeka. Tetapi anak dari wanita yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging, dan anak dari wanita yang merdeka itu oleh karena janji.

Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua wanita itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, yaitu Hagar. Tetapi yang lain adalah Yerusalem surgawi, yaitu wanita yang merdeka, ibu kita. Karena ada tertulis, “Bersukacitalah, hai wanita mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai wanita yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab wanita yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai anak lebih banyak daripada yang bersuami.”

Karena itu, saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak wanita hamba melainkan anak-anak dari wanita yang merdeka. Sebab Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan tunduk lagi di bawah perhambaan.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 113:1-2.3-4.5a.6-7 R:2

Terberkatilah nama Tuhan untuk selama-lamanya.

  • Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.
  • Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.
  • Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur.

Bait Pengantar Injil: Mzm 95:8ab

Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hari.

Bacaan Injil: Luk 11:29-32

Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, “Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih dari pada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih dari pada Yunus!”

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Semakin kita membaca Injil, semakin kita akrab dengan Yesus. Kita pelan-pelan diubahnya menjadi seperti Dia. Ia lebih dari Salomon sehingga Ia mampu membawa kita dari kebodohan kepada kebijaksanaan. Ia lebih dari Yunus sehingga Ia mampu membawa kita dari ketegaran hati kepada pertobatan. Dengan demikian, suatu saat kita bersama Paulus mengatakan: Kristus telah memerdekan kita. Itulah sukacita kita dan kita tidak ingin lagi tunduk di bawah perhambaan dosa.

Semoga hidup kita yang bebas dan penuh sukacita menjadi pewartaan yang melebihi pewartaan Yunus, supaya orang-orang di sekitar kita berkenan memikirkan untuk datang kepada Yesus juga. Orang akan menjadi takjub melihat kita yang tetap bersukacita, meskipun kita mengalami penderitaan, penghinaan, dan kesusahan. Akhirnya, orang akan tahu bahwa sukacita itu berasal dari iman kita akan Yesus Kristus.

Banyak juga saudara-saudari kita yang hidupnya masih jauh dari tuntutan Injil. Mungkin nasihat dan kesaksian sudah lebih dari cukup, tetapi yang mereka butuhkan adalah sentuhan kasih, keramahan, dan perhatian. Yesus tidak hanya mewartakan tetapi juga mendengarkan. Sudahkah kita menjadi perpanjangan telinga Yesus untuk mendengar mereka yang bergumul dengan hidupnya? Boleh saja mereka akhirnya mengalami perubahan karena mereka telah didengarkan.

Tuhan Yesus, Engkaulah kekuatan hidup kami. Semoga semakin banyak orang yang mau bertobat dan mau menjadi murid–Mu. Amin.

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2021, Penerbit OBOR

Inspirasi: Doa 50th FABC