Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 11 April 2022

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 11 April 2022

27 Februari 2024, Bacaan Injil 27 Februari 2024, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 27 Februari 2024, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 27 Februari 2024, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, renungan harian katolik, Renungan Harian Katolik 2024, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik
Ilustrasi: findshepherd.com

Bacaan Pertama: Yes 42:1-7

Beginilah firman Tuhan, “Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suaranya, atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.”

Beginilah firman Allah, Tuhan, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang menghuninya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya, “Aku, Tuhan, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan. Aku telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap
dari rumah penjara.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 27:1.2.3.13-14 R:1a

Tuhan adalah terang dan keselamatanku.

  • Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?
  • Ketika penjahat-penjahat menyerang untuk memangsa aku, maka lawan dan musuh itu sendirilah yang tergelincir dan jatuh.
  • Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku; sekalipun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya.
  • Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan.

Bacaan Injil: Yoh 12:1-11

Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang Ia bangkitkan dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia. Marta melayani, dan salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.

Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak memenuhi seluruh rumah. Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata, “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar, dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Maka kata Yesus, “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.”

Banyak orang Yahudi mendengar bahwa Yesus ada di Betania. Maka mereka datang, bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. Lalu imam-imam kepala bermufakat untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dialah banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Setiap orang pasti memiliki teman, tetapi tidak semua orang memiliki sahabat. Teman bisa silih berganti seiring dengan cara kita berteman dan bergaul. Ada begitu banyak pribadi yang memandang bahwa teman ada yang mendukung, tetapi juga tidak sedikit yang membenci. Itulah situasi saat Yesus di Betania. Saat Marta melayani Yesus dengan makanan, dan Maria membasuh kaki-Nya dengan minyak naraswatu murni. Ternyata tidak semua bahagia. Yudas menganggap apa yang dilakukan Maria membuang-buang uang. Para imam juga tidak senang dengan kebangkitan Lazarus karena membuat Yesus semakin terkenal sehingga mereka ingin melenyapkan-Nya dengan tuduhan ajaran-Nya menyesatkan.

Yesaya yang hidup jauh sebelum Yesus, tmenubuatkan bahwa para imam akan menolak bahwa kehadiran Yesus yang di mata mereka mengganggu kenyamanan mereka sebagai orang terpandang dan terhormat. Akan tetapi, Bapa menjunjung tinggi Yesus, dan Roh Tuhan ada pada-Nya (bdk. Yes. 42:1). Yesus hadir di tengah-tengah kita untuk menegakkan keadilan: Lalu, siapakah kita kemudian yang menolak Dia? Mudah untuk mengikuti Dia, asalkan kita tidak menggunakan cara lama, tetapi cara hidup baru menurut ajaran-Nya. Kita bisa berteman dengan Yesus ”karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu” (Yoh. 12:8). Beranikah kita bersahabat dengan Yesus?

Tuhan, tuntunlah kami untuk bersahabat dan tinggal bersama-Mu di dalam peziarahan hidup kami di dunia ini. Amin.

Bacaan, Bacaan Kitab Suci, bait allah, Firman Tuhan, iman, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Yesus Juruselamat, penyejuk iman, Ziarah Batin 2021, OBOR, Obormedia, Toko Rohani OBOR, Pewarta Iman, Katekese, Katolik, Iman Katolik, Paus Fransiskus, ensiklik Laudato Si, renungan harian, Bacaan, Mazmur Tanggapan, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Umat Katolik

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2021, Penerbit OBOR

Inspirasi: Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu Palma