Beranda Jendela Alkitab Harian Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 21 Juni 2021

Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Senin, 21 Juni 2021

07 Juni 2022, Bacaan Injil 07 Juni 2022, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, Bacaan Pertama 07 Juni 2022, Bait Allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Injil Katolik, Katekese, Katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan, Mazmur Tanggapan 07 Juni 2022, Minggu Hari Raya Pentakosta, Penyejuk Iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Pewartaan, Renungan Harian Katolik, Renungan Harian Katolik 2022, Renungan Katolik Mingguan, Sabda Tuhan, Ulasan Kitab Suci Harian, Umat Katolik, Yesus Juruselamat
Ilustrasi

Bacaan Pertama: Kej 12:1-9

Abram berangkat sesuai dengan sabda Tuhan.

Di negeri Haran Tuhan bersabda kepada Abram, “Tinggalkanlah negerimu, sanak saudaramu dan rumah bapamu ini, dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan akan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau. Dan segala kaum di muka bumi akan mendapat berkat karena engkau.”

Maka berangkatlah Abram sesuai dengan sabda Tuhan. Lot pun ikut bersama dengan dia. Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran. Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya,
segala harta benda milik mereka dan orang-orang yang mereka peroleh di Haran. Mereka berangkat ke tanah Kanaan, dan sampai di situ, Abram berjalan melintasi negeri itu, sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yakni pohon tarbantin di More. Waktu itu negeri tersebut didiami orang Kanaan.

Maka Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan bersabda, “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” Maka Abram mendirikan di situ sebuah mezbah bagi Tuhan, yang telah menampakkan diri kepadanya. Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Di sana ia memasang kemahnya
dengan Betel di sebelah barat, dan Ai di sebelah timur. Lalu ia mendirikan sebuah mezbah di situ bagi Tuhan, dan memanggil nama-Nya. Sesudah itu Abram berangkat lagi, dan makin jauh ia berjalan ke Tanah Negeb.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 33:12-13.18-19.20.22 R:12b

Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik pusaka-Nya.

  • Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua anak manusia;
  • Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
  • Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah penolong dan perisai kita. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bacaan Pengantar Injil: Ibr 4:12

Firman Tuhan itu hidup dan kuat, menusuk ke dalam jiwa dan roh.

Bacaan Injil: Mat 7:1-5

Keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri.

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata: “Janganlah menghakimi, supaya kalian tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang telah kalian pakai untuk menghakimi, kalian sendiri akan dihakimi. Dan ukuran yang kalian pakai untuk mengukur, akan ditetapkan pada kalian sendiri. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu, ‘Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal di dalam matamu sendiri ada balok?’

Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar dari mata saudaramu.”

Demikianlah sabda Tuhan.

Renungan

Dalam buku rangkaian kisah bermakna, Joseph Gorzone mengatakan: “Pilihan hidup kita menentukan cara kita melihat hidup dan memberikan fokus yang lebih jelas pada visi batin kita.” Abraham telah menentukan pilihan hidupnya berdasarkan sabda Allah. Ia pergi dari Haran menuju Kanaan karena percaya akan kehendak dan janji Allah (bdk. Kej. 12:1-5). Ia melihat hidupnya sebagai berkat dari Allah. Namun, kita sering kurang percaya pada Tuhan Tuhan; berusaha mencari kejelasan, kepastian, dan kebenaran dalam hidup. Kita kurang menyadari bahwa “Tuhan memandang dari sorga, Ia melihat semua anak manusia” (Mzm. 33:13).

Dalam Injil, Yesus mengajarkan kita untuk sadar diri. Kita sering kurang sadar akan kelemahan diri dan cenderung lebih mudah menilai keburukan orang lain (bdk. Mat. 7:5). Kita kerap bersikap permisif dan menutup-nutupi kesalahan. Tuhan mengingatkan kita untuk bersikap rela dan berani menyadari kelemahan kita. Sikap batin ini hendaknya menjadi wujud kesetiaan kita pada kehendak Tuhan. Kesadaran akan dicintai Tuhan membuat kita juga dapat mencintai hidup kita dan orang lain. Maka, marilah kita memperbaiki diri dan belajar menyadari kelemahan kita. Kita mesti percaya dan menyerahkan hidup kita pada kehendak Tuhan.

Allah Yang Mahaadil, bantulah kami menyadari kelemahan kami dan membuat hidup kami lebih baik lagi sesuai kehendak-Mu. Amin.

02 Januari, Bacaan, bacaan kitab suci hari ini, Injil hari ini, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, misa natal, natal, penyejuk iman, refleksi harian, Renungan hari minggu, renungan harian, renungan harian katolik, sabda tuhan, ziarah batin

 

Sumber: Renungan Ziarah Batin 2020, Penerbit OBOR

Inspirasimu: Bacaan, Mazmur Tanggapan dan Renungan Harian Katolik: Minggu, 20 Juni 2021