Beranda OPINI Bangkit, Berdiri dan Berjalan

Bangkit, Berdiri dan Berjalan

“Tetapi orang muda itu berkata kepada mereka, ‘Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia.’” (Mrk 16, 6)

SAAT Perayaan Ekaristi berlangsung, beberapa anak-anak bermain dan berlarian di halaman. Seorang anak tersandung dan jatuh. Anak itu bangkit lagi sambil meringis menahan sakit.

Bangkit artinya berdiri dan berjalan lagi. Seorang bapak bangkit dari kursinya dan segera berlari ke dapur, ketia ia mendengar sebuah bunyi ledakan. Bangkit artinya meninggalkan rasa mapan dan nyaman demi sesuatu hal yang lain. Beberapa penderita tidak bisa bangkit dari pembaringannya, karena fisiknya lemah. Para perawat dan anggota keluarga dengan setia melayani kebutuhan hidupnya.

Bangkit berarti bangun dari pembaringan dan melakukan berbagai kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pengalaman kebangkitan sering dialami oleh banyak orang secara berbeda-beda. Selain itu istilah ‘bangkit’ juga memiliki arti yang cukup kaya.

Pengalaman kebangkitan memungkinkan banyak orang mengalami suatu ‘perubahan’, baik perubahan dalam sikap, perilaku, pikiran, kehendak maupun perasaan. Kebangkitan memungkinkan banyak orang mengalami situasi atau hidup yang baru. Seorang anak bisa jatuh; orang dewasa pun bisa jatuh.

Pengalaman kejatuhan tidak hanya terbatas pada saat seseorang tersandung dan tersungkur di tanah. Orang bisa mengalami dan merasakan kejatuhan dalam usahanya (bangkrut), dalam jabatan atau reputasinya, dalam sakit dan penderitaan yang akut, dalam pupusnya pengharapan atau cita-cita, dalam tindak kejahatan dan dosa, dalam kecelakaan dan kematian.

Ada berbagai macam peristiwa yang membuat seseorang terpuruk dan mengalami kegelapan hidup. Namun demikian, banyak orang juga mengalami kebangkitan. Mereka mampu keluar dari keterpurukan dan kegelapan hidup. Mereka mengalami suatu kebangkitan dan kehidupan yang baru. Yesus pun sudah bangkit.

Dia tidak ada lagi di pembaringan. Makam-Nya telah kosong. Dalam hal apa diriku juga mengalami suatu kebangkitan hidup?

Teman-teman selamat pagi dan selamat Paskah. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)