Beranda BERITA Bonum Depositum Dei, Arti Logo dan Motto Tahbisan Uskup Sanggau, Mgr. Valentinus...

Bonum Depositum Dei, Arti Logo dan Motto Tahbisan Uskup Sanggau, Mgr. Valentinus Saeng, CP

2022, Gereja Katolik Indonesia, Iman Katolik, Komisi Kataketik KWI, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, Katakese, Umat Katolik, Uskup Sanggau, Uskup Indonesia, Tahbisan Uskup

Mgr. Valentinus Saeng, CP, uskup baru Sanggau, melanjutkan Tongkat kegembalaan Mgr. Giulio Mencucini, CP sejak Jumat, 11 November 2022 dalam sebuah Upacara Tahbisan Uskup di Gereja Katedral Sanggau. Perayaan ini dipimpin Duta Vatikan untuk Indonesia Mgr. Pierro Pioppo sebagai Penahbis utama, Ignasius Kardinal Suharyo sebagai Penahbis Pendamping Pertama dan Mgr. Giulio Mencuccini, CP sebagai Penahbis Pendamping kedua. Sehari sebelumnya, Kamis 10 November 2022, Mgr. Agustinus Agus, Uskup Agung Pontianak memimpin Ibadah Sore Mulia yang di dalamnya diadakan upacara pemberkatan perlengkapan yang akan digunakan Uskup tertahbis (Insignia) dan Mendengarkan Pengakuan Iman Uskup terpilih dan pernyataan janji setia Uskup terpilih kepada tahta suci Vatikan.

Sebagai pemimpin gereja lokal, Mgr. Valentinus memilih motto: Bonum Depositum Custodi- Peliharalah Warisan Indah. Kata-kata ini dikutip dari teks 2 Timotius 1: 14: “Peliharalah harta yang indah, yang telah diperayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita”.  Motto ini menjadi ungkapan semangat dan arah pelayanan Mgr. Valen yang ingin memelihara harta yang Tuhan percayakan dengan mempercayakan diri sepenuhnya pada Roh Kudus yang berdiam di dalam dirinya dan tinggal di tengah umat.

Selanjutnya, sebagai Gembala Keuskupan Sanggau, Mgr. Valen memiliki sebuah Logo yang maknanya diterangkan di halaman belakang buku Liturgi Penahbisan uskup seperti ini:

  1. Topi (warna hijau): melambangkan martabat tahbisan dan kuasa suci yang diterima oleh uskup dari Tuhan sendiri sebagai penerus para Rasul.
  2. Tali : melambangkan ikatan yang teguh dan tak terputuskan dengan persekutuan Allah Tritunggal, para Rasul Kristus Yesus dan Tradisi Suci Gereja Katolik.
  3. Tongkat: melambangkan kuasa penggembalaan yang dimiliki oleh Uskup.
  4. Perisai (dihiasi motif Dayak): melambangkan kesiapsediaan untuk menjaga, melindungi dan merawat warisan suci dan indah yang dipercayakan kepada Uskup baru, yaitu iman Kristen yang bertumbuh, berkembang dan berbuah di tanah Kalimantan, terutama di Kabupaten Sanggau dan Sekadau dalam pangkuan Gereja Katolik Roma.
  5. Di dalam perisai ada simbol CP: melambangkan keanggotaan dan spiritualitas yang dihidupi oleh Uskup baru dalam Kongregasi Pasionis.
  6. Burung Enggang: melambangkan spiritualitas dan filosofi hidup penduduk pulau Kalimantan: suara kenabian sebagai pedoman, semangat kesetiaan kepada Tuhan dan Gereja Katolik Roma serta kepedulian kepada sesama dan alam lingkungan.
  7. Buah Tengkawang (buah yang langka): melambangkan harta yang indah dan maha berharga, yaitu iman Kristen yang harus terus ditanam, dipelihara dan dijaga oleh Uskup dan seluruh umat di Keuskupan Sanggau
  8. Tempayan (Tajau): melambangkan tempat untuk menyimpan, melindungi dan melestarikan harta indah dan maha berharga, yakni iman Kristen
  9. Ikan dan roti: melambangkan Ekaristi sebagai santapan utama setiap hari yang harus dinikmati oleh Uskup, imam, biarawan-biarawati dan seluruh umat beriman di Keuskupan Sanggau.
  10. Motto tahbisan: Bonum Depositum Custodi = Peliharalah Warisan Indah berarti bahwa Uskup baru akan memelihara, melindungi dan melestarikan warisan indah iman Kristen yang telah ditaburkan dan ditanam oleh para misionaris dan Uskup emeritus.

Banyak selamat kepada mgr, Valentinus. Banyak selamat umat Keuskupan Sanggau. Semoga Tuhan sang pemelihara, memelihara Bapa Uskup dan UmatNya.