AKTIVIS Gerakan Orangtua Asuh untuk Seminari (GOTAUS) Diana Lawanto meyakini hidupnya adalah untuk pelayanan kepada Gereja. Tujuan itu diamininya dan dijalaninya dengan penuh suka cita.
Bagi orang yang pernah bertemu langsung dengan Diana, akan terkesima dengan semangat berkobar dalam dirinya, baik sekedar berbincang dengannya, apalagi ketika mendengarnya sharing tentang GOTAUS.
Inilah salah satu aktivis GOTAUS yang lekat mendukung upaya menghidupi ‘jantung’ keuskupan: membantu seminari-seminari menengah di seluruh pelosok Indonesia.
GOTAUS yang sekarang sudah dikenal dan dikagumi kiprahnya, tentu bukan langsung besar dan kuat. Maka menarik membaca sekilas perjalanan 13 tahun GOTAUS yang diceritakan dengan gamblang oleh Diana.
“Gerakan ini bukanlah suatu kewajiban melainkan panggilan hati, atas dasar kerelaan hati, melayani dengan tulus,” demikian ungkap Diana.
Buku khusus untuk kalangan internal yang setiap halamannya berwarna dengan kertas berkilat ini merekam aktivitas salah satu penggiat GOTAUS, berguna bagi pembaca untuk mengenal GOTAUS dan tentu sekaligus lebih mengenal Diana Lawanto, sang penulisnya.
Terima kasih dan selamat melayani Diana, teruslah menjaga ‘jantung’ keuskupan kita.
Ad Maiorem Dei Gloriam (AMDG): Untuk semakin lebih besarnya kemuliaan Tuhan.
Photo credit: Para Bapak Uskup dari seluruh Indonesia menyempatkan diri hadir mendukung gerakan GOTAUS dalam kegiatan pengumpulan dana untuk Seminari-seminari Menengah di Indonesia melalui sebuah perayaan ekaristi meriah di Gereja St. Yakobus Kelapa Gading, Jakarta Utara, November 2011. (Dok. GOTAUS)
Tautan:
- Gotaus, 13 Tahun Turut Menjaga ‘Jantung’ Keuskupan (1)
- GOTAUS, Teruskan Pelayanan Menjaga ‘Jantung’ Keuskupan (2)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.
