Beranda KWI Dr. Paulinus Yan Olla, MSF Diangkat Menjadi Uskup Tanjung Selor

Dr. Paulinus Yan Olla, MSF Diangkat Menjadi Uskup Tanjung Selor

Saat di Belanda - Dr. Paulinus Yan Olla, MSF, sekaran Uskup Terpilih untuk Keuskupan Tanjung Selor/Foto: ansel-boto.blogspot.co.id

PAUS Fransiskus telah menunjuk Uskup untuk Keuskupan Tanjung Selor,  RP. Paulinus Yan Olla MSF, yang saat ini menjabat sebagai  Rektor mahasiswa teologan MSF di Malang. Pengumuman Pengangkatannya disampaikan oleh Mgr. Prof. Dr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm, di Malang 22 Februari 2018, setelah Doa Brevir sore bersama.

Perjalanan panggilan dan tugas perutusan yang diterima Dr Paulinus Yan Olla, MSF pernah dipublikasi Majalah HIDUP, dan dipublikasikan kembali oleh penulis sendiri, Ansel Deri Mudaj, di ansel-boto.blogspot.co.id.  Di sana dikisahkan bahwa Dr Paulinus Yan Olla, MSF pernah mendapat kepercayaan sebagai Sekretaris Jenderal MSF masa kerja 2007–2013. Sebelumnya, 2001–2007 ia mendapat kepercayaan sebagai anggota Dewan Jenderal saat menempuh studi doktoral.

Nonton juga: Video Pengangkatan Pastor Paulinus sebagai uskup baru keuskupan Tanjung Selor di https://www.facebook.com/search/top/?q=komsos%20kwi

Kepercayaan itu diterimanya sebagai sebuah kebanggaan sekaligus tantangan berat. Betapa tidak. Saat itu, Ia sedang menempuh pendidikan doktoralnya di Roma. Dan, tiba-tiba ia diberi kepercayaan untuk bertugas di Dewan Jenderal MSF sedunia.

Pastor kelahiran kampung Seoam, Desa Eban, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Keuskupan Atambua, Nusa Tenggara Timur itu punya kisah panjang sebelum ditugaskan menjadi misionaris di Roma. Setelah ditahbiskan menjadi imam, Pastor Paulinus dan seorang rekannya, ditugaskan melanjutkan studi S-2 Teologi di Kentungan. Sambil belajar, ia ikut memberikan pelayanan rohani sebagai imam di  Paroki Banteng Yogyakarta. Ia juga mengajar di Universitas Sanata Dharma untuk  mata kuliah Moral.

Selesai kuliah S–2, alumni Seminari Menegah Lalian, Atambua, itu ditugaskan sebagai Direktur Seminari Don Bosco, Keuskupan Samarinda, Kalimantan Timur. Kemudian ia ditugaskan  sebagai Pastor Kepala Paroki Santa Maria Banjarbaru, Keuskupan Banjarmasin, Kalimantan Selatan.  Karyanya sebagai pastor paroki ia jalankan selama delapan tahun. Setelah itu, ia ditunjuk untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan doktoral, khusus bidang studi Teologi Spirital di Istituto Spiritualità Teresianum Roma.

Berikut ini biodata, riwayat pendidikan lengkap dan sejumlah karya Pastor Paulinus Yan Olla, MSF:

Lahir : Seoam, Desa Eban, TTU 22 Juni 1963

Orangtua : Ayah Amatus K. Olla dan ibu Theresia Naben.

Saudara :

  1. Margaretha Olla
  2. Regina Olla
  3. Sr. M. Beatriks Olla, PRR
  4. Ursula Maria Olla
  5. Herman Yoseph Olla

Riwayat Pendidikan:

  • SMP Xaverius Putri Kefamenanu, TTU tahun (Januari 1976- Juli 1979 kebijakan pemerintah menjadikan SMP berlangsung 3,5 tahun).
  • SMA Seminari Lalian St Imakulata Lalian, Atambua, September 1979-Juni 1983.
  • Novisiat MSF di Salatiga tahun 1983 – 1984.
  • Studi Filsafat dan Teologi di Kentungan Yogyakarta tahun 1984-1994.
  • Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Paroki Putain, Keuskupan Agung Kupang tahun 1987-1988.
  • Tahbisan Imam di Yogyakarta tahun 1992.
  • S-2 di Program Pascasarjana Universitas Sanata Dharma (Kentungan) tahun 1994.
  • S-3 bidang Teologi Spiritual di Istituto di Spiritualità Teresianum, Roma, Italia, tahun 2004dengan tesis Missionary Spirituality of Jean Berthier. A Searching for a Missionary Spirituality in the light of the Redemptoris Missio, No. 87 – 91.

Riwayat Penugasan:

  • Pastor pembantu Paroki Banteng Yogyakarta, 1992-1994. Saat yang sama Mahasiswa S2 dan Pengajar Kuliah Moral di Santa Dharma dan AKS Tarakanita Yogyakarta sejak tahun 1990.
  • Direktur Seminari Don Bosco, Keuskupan Samarinda, Kalimantan Timur tahun 1995-1997.
  • Pastor Kepala Paroki Santa Maria Banjarbaru, Kalimantan Selatan tahun 1997-2000.
  • Melanjutkan studi doktoral di Istituto di Spiritualità Teresianum, Roma, Italia tahun 2000.
  • Anggota Dewan Jenderal MSF se-Dunia tahun 2001-2007, ia mendapat tugas mengunjungi dan memperhatikan wilayah-wilayah Asia, Perancis, dan Madagasakar
  • Sekretaris Jenderal MSF tahun 2007-2013.
  • Sebagai Sekjen MSF baru, tetap memperhatikan wilayah-wilayah yang menjadi tanggungjawabnya pada periode yang lalu dengan tambahan juga ke wilayah Amerika Latin.

 

Artikel di atas dirangkum dari beberapa sumber, di antaranya: Majalah HIDUP dan http://ansel-boto.blogspot.co.id/2012/10/requiem-nasib-buruh-migran.html.