Beranda SEPUTAR VATIKAN Urbi Gotong Royong Membangun Aula Quasi Paroki Kuneru

Gotong Royong Membangun Aula Quasi Paroki Kuneru

Rm. Emanuel Siki, Pr, Pasdtor Rekan Paroki Katedral Atambua, bekerja bersama umat membangun Aula Quasi Paroki Kuneru, foto Komsos KA.

Berat sama di pikul, ringan sama di jinjing,mungkin inilah kalimat yang  tepat  untuk  melukiskan kerja gotong royong yang saat ini  sudah  mulai di lupakan. Namun tidak demikian dengan umat  Kuneru yang begitu  antusias bergotong-royong  membangun aula untuk doa dan perayaan misa.

Saat  ini  gotong royong  masih di junjung tinggi oleh umat bakal Paroki Kuneru  (Pemekaran Paroki  dari Gereja Katedral  Atambua  -Keuskupan Atambua ). Dengan lokasi Aula  Gereja letaknya  ± 2 km dari  Gereja Katedral  Atambua  persisnya di belakang susteran FSGM Kuneru kelurahan Manumutin Kecamatan Kota Atambua –NTT. Dengan semangat gotong royong  umat sadar bahwa  betapa pun  beratnya sebuah pekerjaan tentu dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Ini terbukti  umat  bakal Paroki  Kuneru yang tergabung dari  6 lingkungan bakal  Paroki  yaitu lingkungan St. Fransiskus  Xavarius Kuneru, lingkungan St.  Fransiskus  Asisi  Kuneru, lingkungan St.  Paulus  Tenubot, lingkungan  St.  Vinsensius  Apaulo Tenubot, lingkungan St.  Yosep  Nekafehan dan lingkungan St. Gabriel  Kota Baru dengan jumlah umat ± 8 ribuan.

Rm. Emanuel  Siki pr, ( Pastor Rekan Paroki Katedral  Atambua) di sela- sela gotong royong mengatakan kita sebagai pastor dan DPP/ DKP memfasilitasi umat  untuk  membangun sebuah  Aula yang  di rencanakan di pakai waktu perayaan Natal 2014. Ini partisipasi,  semangat  dan kerinduan umat  mengharapkan  Aula yang  pantas dan layak  untuk berdoa pada perayaan misa hari minggu dan hari raya lainnya, selanjutnya akan di rencanakan pembangunan Gereja yang sebenarnya, ungkap Rm Eman.

Tokoh umat Kuneru, Blasius  Sius mengatakan bahwa pola kerja gotong royong sangat  efektif dengan hasil yang memuaskan. Sebab selain untuk  meringankan pekerjaan juga untuk dapat mempererat  tali persaudaraan, saling mengenal antara sesama  umat dari enam lingkungan. Blasius menambahkan,  “saya merasa bangga dengan kembalinya budaya gotong royong  yang selama ini nyaris  hilang. Budaya gotong royong perlu dihidupkan kembali dalam masyarakat. Kita merayakan hari raya Natal di Aula ini sangat bermakna  dan berkesan karena Aula Doa ini merupakan hasil kerja keras tangan  para umat sendiri,”  ungkapnya.

 

Penulis: Simprosius Leki Dasi, alumni peserta pelatihan jurnalistik dan layout yang diadakan Komsos KWI dan Komsos Keuskupan Atambua

Kredit Foto: Rm. Emanuel Siki, Pr, Pastor Rekan Paroki Katedral Atambua, bekerja bersama umat membangun Aula Quasi Paroki Kuneru, foto Komsos KA.