Beranda BERITA Kampanye Bermedsos Secara Positif, Romo Yetra Kotten: Tidak Gampang, Tapi Harus Berjalan

Kampanye Bermedsos Secara Positif, Romo Yetra Kotten: Tidak Gampang, Tapi Harus Berjalan

Ketua Komisi Komsos Keuskupan Agung Ende Romo Yetra Kotten berbaur di antara Orang Muda Katolik untuk sosialisasi penggunaan media sosial/Foto: RD. Yetra Kotten

ENDE, Mirifica.net – Komisi Komunikasi Sosial (KOMSOS) Keuskupan Agung Ende terus  mengggencarkan kampanye “Penggunaan Media Sosial secara positif. Kali ini, kelompok Orang Muda Katolik (OMK) jadi sasaran kampanye. Harapannya, mereka dapat mengenali rambu-rambu penting dalam bermedsos.

Romo Yetra Kotten, Ketua Komisi KOMSOS Keuskupan Agung Ende, melalui pesan tertulisnya di whatsapp menyampaikan, saat ini pihaknya terus berusaha mencari cara positif guna membantu Orang Muda Katolik dalam menggunakan media sosial. Imam yang juga pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Pastoral (STIPAR) Ende ini mengakui bahwa memang tidak mudah untuk mengajak OMK terlibat secara positif di media sosial.

“Tidak gampang menyentuh aspek kognitif kaum digital natives, terutama mereka yang sudah terlanjur pakai medsos sebelum mengenali rambu-rambu penting,” tulis Romo Yetra.

Meski sering menemui kendala, Romo Yetra berkomitmen untuk terus melakukan kampanye tersebut.

“Semalam saya dan Orang Muda Katolik sosialisasi bersama, tapi secara pribadi saya sudah sering mengingatkan hal ini kemana-mana,” Romo Yetra menambahkan.

Romo Yetra juga menerangkan bahwa aktivitas semalam itu  hanya menjadi sebuah kiat sederhana yang disebar juga di Facebook dan Instagram untuk memotivasi para mahasiswa agar melakukan yang sama.

Setelah sosialisasi, Romo Yetra dan OMK direncanakan akan kembali bertemu minggu depan untuk evaluasi sekaligus penilaian.

“Mereka telah dibekali khusus “membaca halaman 68-76″ tentang 10 point Kode Etik Media Sosial,” demikian pesan akhir dari Romo Yetra.

Diketahui, sosialisasi Komsos Keuskupan Agung Ende kali ini menggunakan Buku Pedoman Penggunaan Media Sosial” yang diterbitkan oleh Komisi KOMSOS KWI tahun 2018. Buku ini telah dibagikan ke seluruh keuskupan di Indonesia untuk dijadikan pedoman dalam berpastoral, khususnya pastoral di media sosial.