Beranda KWI Katekis Generasi Muda KAM hidupkan semangat pastoral

Katekis Generasi Muda KAM hidupkan semangat pastoral

Peserta Workshop Public Speaking Keuskupan Agung Medan

Para Katekis Generasi Muda (KGM) Keuskupan Agung Medan (KAM) yang terlibat dalam workshop public speaking sejak kamis (13/8) hingga Sabut (15/8) di Pusat Pengembangan Spiritualitas “Cinta Alam”, Medan, sepakat hidupkan semangat berpastoral di Keuskupan Agung Medan. Berbekal pengetahuan praktis tentang public speaking, mereka semakin yakin untuk tampil menjadi  pewarta yang handal.

Seorang peserta workshop yang mewakili KGM Medan, Herman Afandi Situmeang mengaku gembira karena mendapat pengetahuan yang benar-benar baru baginya. “Saya baru pertama kali mengikuti pelatihan semacam ini, dan saya bersyukur karena saya sungguh-sungguh diperkaya. Pengalaman ini menjadi modal berharga untuk menghidupkan semangat pastoral di Keuskupan Agung Medan,” ujarnya.

Herman pun mengungkapkan kalau orang muda itu identik dengan 4 hal, yakni energi yang luar biasa, pertemanan atau perkawanan, orang muda itu penuh dengan gagasan dan rencana, dan orang muda itu selalu menginginkan  perubahan. Menurutnya, perpaduan dari 4 hal ini menghasilkan kreativitas yang luar biasa. Namun ia berpendapat, para katekis generasi muda KAM perlu bekerja keras untuk mengorganisir orang-orang muda. “Tidak muda untuk mengumpulkan dan meyakinkan orang-orang muda agar terlibat dalam kehidupan menggereja dewasa ini,” kata Herman.

Ia merincikan, dari 38 paroki yang ada di KAM tidak semua orang muda terlibat aktif dalam kehidupan menggereja. Di beberapa paroki, keterlibatan orang muda bahkan hanya mencapai 10 persen saja.

Kondisi tersebut dibenarkan pula oleh Marhosing Tampubolon dari Komisi Kerasulan Kitab Suci KAM. Marhosing bahkan tidak ragu mengatakan kalau ada paroki yang OMKnya justru mati suri.  Ia menilai, ada banyak faktor yang menyebabkan OMK di paroki tertentu mati suri. “Ada faktor kepemimpinan yang kurang mengakar, ada juga faktor mental tidak mau diperintah oleh orang lain,” ujarnya.

Namun dengan bekal pengetahuan dan ketrampilan praktis yang diperolehnya, ia merasa dikuatkan untuk membangun komunikasi yang baik dengan orang-orang muda di paroki. “Orang-orang muda itu harusnya didekati. Mereka butuh pendampingan,” ungkap Marhosing.

Menyaksikan semangat dan komitmen para KGM KAM, Pastor Hubertus Lidi, yang juga Ketua Komisi KOMSOS KAM, mengaku optimis jika KGM KAM dapat membawa perubahan dalam pola pendekatan pastoral. “Saya nilai, KGM angkatan 2015 ini dapat menjadi penggerak bagi kehidupan menggereja 10 bahkan 20 tahun mendatang,” ungkap Pastor Hubertus.