Home BERITA Kesaksian Kardinal Dan Rekan Uskup Atas Alm Mgr. Anicetus Bongsu Sinaga OFMCap...

Kesaksian Kardinal Dan Rekan Uskup Atas Alm Mgr. Anicetus Bongsu Sinaga OFMCap (1)

Mgr Anicetus Bongsu Sinaga OFMCap, Administrator Apostolik Keuskupan Sibolga, Keuskupan Sibolga, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, RIP, Uskup Sibolga
Yang Mulia, Alm Mgr Anicetus Bongsu Sinaga OFMCap & Alm Mgr. Martinus Dogma Situmorang OFMCap berfoto bersama Bapa Kardinal dan para uskup saat Sidang KWI 2019

MIRIFICA.NET – Opung Sinaga, beliau biasa akrab disapa sosok Uskup baik hati, lucu dan juga tegas dalam prinsipnya kini sudah berpulang ke sisi Bapa disurga pada Sabtu (07/11), Pkl 18:00 WIB di RS. Elisabeth Medan. Kepergian Mgr. Anicetus Bongsu Sinaga OFMCap menyisakan kenangan mendalam bagi mereka yang mengenalnya teristimewa bagi para rekannya, berikut kesaksian Bapa Kardinal dan para Uskup Indonesia mengenai sosok Mgr. Sinaga:

Mgr Anicetus Bongsu Sinaga OFMCap, Administrator Apostolik Keuskupan Sibolga, Keuskupan Sibolga, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, RIP

Ignatius Kardinal Suharyo- Uskup Agung Jakarta

Kabar wafatnya Bapak Uskup Agung Anicetus Sinaga, OFMCap menimbulkan rasa duka yang sangat mendalam, bukan hanya bagi umat Keuskupan Sibolga yang dilayani sebagai Uskup dan sekarang sebagai Administrator Apostolik dan Keuskupan Agung Medan yang juga pernah dilayani sebagai Uskup Agung.

Duka itu semakin mendalam, karena seolah-olah berturut-turut umat Keuskupan Sibolga kehilangan gembalanya: sesudah Bapak Uskup Ludovicus Simanulang, OFMCap, sekarang Bapak Uskup Agung Anicetus Sinaga, OFMCap.

Salah satu keutamaan beliau yang sangat kuat tampak dalam perpindahan-perpindahan yang beliau terima dengan hati lapang: dari pelayanan sebagai Uskup Sibolga, pindah sebagai Uskup Agung Medan, kembali ke Sibolga sebagai Administrator Apostolik. Teladan ketaatan kepada Pimpinan Gereja yang sangat jelas dalam kerelaan ini. Kerelaan seperti itu pasti dilandaskan pada spiritualitas yang sangat mendalam.

Saya kenal beliau jauh sebelum saya menjadi anggota Konferensi Waligereja Indonesia. Beberapa kali beliau berkunjung ke Seminari Tinggi Kentungan, Yogyakarta. Sudah sejak saat itu, saya mengenal beliau sebagai pribadi yang sangat periang, suka tertawa. Selanjutnya ketika saya lebih mengenal beliau dalam lingkungan Konferensi Waligereja Indonesia, mengesankan juga bahwa beliau suka menyanyi dengan suaranya yang bergetar.

Dalam sidang-sidang Konferensi Waligereja Indonesia, beliau sangat aktif. Dalam setiap pertemuan, beliau boleh dikatakan, selalu memberikan catatan atau mengajukan pertanyaan. Beliau menulis banyak buku. Salah satu minat beliau adalah inkulturasi. Buku terakhir yang beliau tulis berjudul “Dari Imamat Parmalim Ke Imamat Katolik”, terbitan OBOR, menunjukkan minat beliau itu yang semakin ditekuni.

Terima kasih Bapak Uskup Agung Anicetus Sinaga, OFMCap atas persaudaraan di dalam Konferensi Waligereja Indonesia, atas sumbangan pemikiran dan pelayanan untuk Gereja Katolik Indonesia. Kehadiran Bapak Uskup di antara kami para Uskup, tidak akan pernah kami lupakan. Jadilah pendoa bagi kami dan bagi Gereja dan bangsa Indonesia.

Bapak Uskup, maafkan kami karena tidak dapat menghantar Bapak Uskup ke tempat peristirahatan yang terakhir. Kami mengiringi Bapak Uskup dengan doa-doa dan kasih kami.

+ Ignatius Kardinal Suharyo

KomsosKWI, Gereja Katolik Indonesia, katolik, Konferensi Waligereja Indonesia, Mgr Situmorang, Mgr. Martinus Dogma Situmorang OFMCap, RIP, uskup indonesia, Uskup Keuskupan PadangMgr. Hilarion Datus Lega – Uskup Manokwari-Sorong

Mgr. A.B. Sinaga: Kecerdasan Berpadu Keceriaan.  Sejak mengenal Uskup Anicetus Bongsu (A.B) Sinaga, Oktober 1994, dua kata kunci membekas pada saya mengenai beliau: cerdas dan ceria. Pengenalan personal diperkaya oleh bacaan biografi beliau yg terbit 2019 mengenang 50 tahun imamatnya. Sinaga ternyata putera seorang Imam Parmalin (agama asli Batak Toba). Oleh karena itu tak heran ia dibesarkan dalam tradisi ‘religius’. Tradisi ini, hemat saya, membawanya pada refleksi mendalam ketika ia menuliskan tesis doktoral membahas Wujud Tertinggi dalam iklim Parmalim. Saya yakin sekali ini semua pasti didukung oleh inteligensianya yang pasti unggul. Sebagai rekan Uskup saya mencermati Sinaga selalu berbicara point demi point: terukur dan berbobot. Ia pasti seorang teolog, karena lama menjadi Ketua Komisi Teologi dan barangkali sampai dengan wafatnya 7 Nopember 2020 Sinaga masih merupakan anggota Komisi bergengsi itu. Monsinyur Sinaga bagi saya bukan saja terkesan cerdas, melainkan sungguh ‘cerdas dari sono’-nya. Kecuali kecerdasannya, Sinaga salah seorang Uskup Indonesia dengan kadar keceriaan ekstra luar biasa. Banyak jokes bisa terlontar dari mulutnya, termasuk lewat suara dengan vibrasi menggelegar ketika bernyanyi. Semua terhibur mendengar derai tawa Sinaga, juga bisa terpingkal-pingkal menyimak getar vibrasi suaranya. Secara pribadi, cukup lama saya kenal Mgr. Sinaga yakni lebih dari 25 tahun. Karena itu tentu bisa banyak dan berangkai-rangkai kenangan bersamanya. Namun dua itu yang menonjol: Sinaga yang cerdas dan ceria. Selamat Jalan Opung. Mauliate. (+ H. Datus Lega; Uskup Manokwari-Sorong).

Mgr. Joseph Theodorus Suwatan, M.S.C. – Uskup Emeritus Manado

14 November 2020, Bacaan, Bacaan 14 November 2020, Bacaan Injil 14 November 2020 Hari Minggu Biasa XXXII, Bacaan Injil Harian, Bacaan Kitab Suci, bacaan Pertama 14 November 2020, bait allah, Bait Pengantar Injil, Firman Tuhan, gereja Katolik Indonesia, iman katolik, Injil Katolik, katekese, katolik, Kitab Suci, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Mazmur Tanggapan 14 November 2020, Minggu Biasa XXXI, penyejuk iman, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, pewartaan, Minggu Biasa XXXII, Renungan Harian Katolik 14 November 2020, Renungan Katolik Harian, sabda tuhan, Ulasan eksegetis, Ulasan Eksegetis Bacaan Kitab Suci Minggu XXXII, Ulasan Kitab Suci Harian, umat katolik, Yesus Juruselamat
Dok: misacorindo.id

Saya kenal Mgr. Anicetus Sinaga sejak kita bertemu waktu Studi di luar negeri awal tahun 1970an. Saya studi di Universitas Katolik Leuven, Belgia bersama P. Gerardus Widyo Suwondo  MSC dan P. Yan Sunyata OSC. P. Sinaga & beberapa OFM Capucin di Roma. Tahun 1972, saudara – saudara yang di Roma mengundang Pastor – pastor yang studi di luar Roma untuk berkunjung ke “Kota Abadi”, berkumpul, ketemu Paus dll. Kami ditampung di Biara Kapusin yg luas. Datang dari Belgia (Rm ignatius Harsono), Paris (P. Yoh. Indrakusuma O’Carm), Belanda, Jerman, Austria.

Kemudian P.  Sinaga melanjutkan Studi Doktorat di Leuven.

Kembali ke Indonesia, tidak lama kemudian, tahun 1981 dia jadi Uskup Sibolga dalam usia masih muda 39 tahun.

Dalam kebersamaan Uskup – uskup KWI, Mgr Sinaga telah mengemban pelbagai tugas; dan dalam rangka tugas itu beliau antara lain berkunjung ke wilayah Keuskupan Manado pada beberapa kegiatan.

Mgr Anicetus Bongsu Sinaga OFMCap, Administrator Apostolik Keuskupan Sibolga, Keuskupan Sibolga, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, RIPMgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC – Uskup Amboina

Bagi saya Mgr. Sinaga adalah seorang uskup yang hebat. Pandangan-pandangannya tentang Gereja dan masyarakat sangat berbobot. Beliau sungguh seorang ilmuwan. Beliau sangat dekat dengan teman-teman uskupnya. Seorang uskup yang bersahabat, tidak sombong, dan suka bersenda gurau. Beliau adalah uskup yang sederhana, siap sedia mendengarkan dan menerima pendapat orang lain. Beliau juga sangat dekat dengan imam-imamnya, biarawan/ti dan umat yang dilayaninya.

Saya sungguh mengagumi beliau. Salam, uskup mandagi.

Mgr Anicetus Bongsu Sinaga OFMCap, Administrator Apostolik Keuskupan Sibolga, Keuskupan Sibolga, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, RIP
Keuskupanmalang.org

Mgr. Henricus Pidyarto, Ocarm – Uskup Malang

Mgr. A. B. Sinaga adalah seorang uskup yang pandai, ramah, penuh kegembiraan dan optimistis. Beliau tidak pandang bulu: semua dapat menjadi sahabatnya. Seorang yang rendah hati. Hal itu tampak dengan kesediaan beliau untuk beberapa kali bersedia “melepaskan” apa yang sudah menjadi keputusannya asal ada penjelasan yang masuk akal. Kita kehilangan sosok Mgr. Sinaga yang hampir selalu hadir dalam berbagai peristiwa Gereja. Selamat jalan Mgr. A. Sinaga.. terima kasih atas teladan baik yang Mgr tinggalkan bagi kami.

 

Baca juga: Kesaksian Kardinal Dan Rekan Uskup Atas Alm Mgr. Anicetus Bongsu Sinaga OFMCap (2)