Home Jendela Alkitab Harian Kita Dipanggil Untuk Meneruskan Misi Kristus (Siraman Rohani, Jumat 28 Oktober 2016)

Kita Dipanggil Untuk Meneruskan Misi Kristus (Siraman Rohani, Jumat 28 Oktober 2016)

Kita Dipanggil Untuk Meneruskan Misi Kristus! (Lukas 6: 12 – 19)


Saudara-saudari…. Hari ini kita merayakan pesta kedua santu, yaitu St. Simon dan St. Yudas, mereka adalah Rasul Kristus. Mengapa pesta kedua rasul ini dirayakan bersamaan? Mungkin karena keduanya selalu disebutkan serentak, berurutan dalam Injil – Kita dengar dalam Injil hari ini, kedua namanya berdekatan: “Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus” – ; menurut sejarah, keduanya sama-sama mengalami nasib sebagai martir di negeri Persia, sekarang Iran. Simon disebut Zelot, yang artinya yang rajin, yang meluap semangatnya dalam mempelajari dan mentaati Hukum Taurat Yahudi. Simon adalah orang Kanaan, yang dipanggil Yesus menjadi RasulNya. Menurut tradisi Barat yang tertera dalam Liturgi Romawi, Simon mewartakan Injil di Mesir, kemudian bergabung dengan Yudas pergi ke Mesopotamia, dan dari sana mereka pergi sebagai misionaris ke Iran hingga menemui ajalnya sebagai martir bersama Yudas di Iran.
Yudas yang disebut Tadeus yang berarti yang berani adalah saudara rasul Yakobus muda. Tradisi mengakui bahwa dia sebagai penulis surat Yudas, yang berisi dorongan semangat dan peneguhan kepada umat Kristen yang berada dalam krisis aklak pada masa itu. Santo Yudas dihormati Gereja sebagai pelindung bagi orang-orang yang mengemban tugas-tugas sulit.
Yang menarik dari kedua rasul ini adalah: mereka dipilih langsung oleh Yesus Kristus menjadi RasulNya; sekali dipilih menjadi rasul, mereka setia dan taat menjalankan tugas sampai mati; Mereka tingalkan tempat asalnya, hidup sebagai misionaris di tanah asing; mereka mati demi mempertahankan iman akan Kristus. Sebagai pengikut Kristus, kita memohon bantuan kedua rasul ini untuk mendoakan kita.

Saudara-saudari…. Injil hari ini menceriterakan ttg pemilihan para rasul oleh Yesus Kristus sendiri. Sebelum memilih keduabelas para rasul, Dia pergi ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman berdoa kepada Allah. Apa yang dibuat Yesus ini secara tidak langsung Dia mau mengajar kita, bahwa sebelum kita membuat satu keputusan yang sangat penting dalam hidup, kita harus melibatkan Tuhan dalam keputusan itu. Kita harus duduk berdoa membicarakan soal itu kepada Tuhan dan dengan hati dan pikiran terbuka kita mendengarkan apa yang Ia katakan kepada kita. Yesus sendiri adalah Tuhan, tetapi Ia tetap berkonsultasi dengan BapaNya. Ia naik ke Bukit. Bukit dalam Kitab Suci artinya tempat pertemuan dengan Tuhan. Yesus Kristus mengadakan pertemuan dengan BapaNya, membicarakan sesuatu yang sangat penting dengan Bapanya yaitu menyangkut siapa yang mengurus Israel Baru. Injil katakan bahwa Ia memilih keduabelas para rasul. Mengapa 12 orang? 12 para rasul adalah simbol ke-12 suku Israel. Yesus membutuhkan 12 rasul untuk memimpin dan mengurus Israel Baru. Merekalah yang akan mewartakan Kerajaan Surga ke Israel Baru di mana saja mereka berada.
Kita, pengikut Kristus adalah anggota Israel Baru. Iman yang kita miliki adalah buah dari pewartaan para Rasul yang langsung dipilih oleh Yesus Kristus. Kita harus berbangga karena iman kita dibangun atas iman para rasul dan jemaat perdana. Iman yang kita miliki ini bukanlah iman yang lahir begitu saja dari pengalaman pribadi seseorang pada saat tertentu. Iman yang kita miliki ini sudah teruji sepanjang sejarah kehidupan; benar, tidak menyesatkan, dan sungguh dari Allah. Ini terbukti dari pernyataaan Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus: “Kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga orang-orang kudus dan anggota – anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.(Efesus 2:19-20). Jadi perayaan pesta Rasul Simon dan Rasul Yudas hari ini adalah satu perayaan yang mengingatkan kita bahwa Gereja kita sungguh dibangun atas iman para Rasul. Mengingat para Rasul secara tidak langsung kita ingat Yesus Kristus yang memilih mereka menjadi pemimpin Israel Baru. Kita yang hidup di jaman sekarang adalah juga sudah termasuk dalam Israel Baru.

Pertanyaan untuk kita: apakah kita tetap meneladani cara hidup para rasul? Apakah kita selalu siap meneruskan tugas yang sudah dimulai oleh para rasul yaitu mewartakan kerajaan Surga ke Israel Baru di mana kita bekerja dan berada? Sadarkah kita bahwa dengan menerima sakramen permandian kita sudah dipanggil dan diberi tugas untuk meneruskaan Misi Kristus, sebagaimana sudah dijalankan oleh para Rasul?

Marilah saudara-saudari…kita memohon Rasul Simon, Rasul Yudas dan Bunda Maria untuk mendoakan kita. Semoga berkat doa mereka kita pun selalu teguh dalam iman dan tetap setia menjalankan tugas yang sudah diberikan Tuhan kepada kita. Amin