Home BERITA Komisi Liturgi KWI Gelar Rapat Kerja Penerjemahan Buku Missale Romanum 2008

Komisi Liturgi KWI Gelar Rapat Kerja Penerjemahan Buku Missale Romanum 2008

Baris belakang dari Kiri: Bapak HY Asno, Ignas, Ibu Maria Andriana, Didik, Putri, RD. Shefry Topit. Baris depan dari kiri: RD. Martoni Tangi, RP. Dr. Bernardus Boli Ujan SVD, Prof. Dr. Bambang Kaswanti, RP. Riston Situmorang OSC, RD. Petrus Tripomo. (Sumber foto: Komlit KWI)

MIRIFICA.NET – Penerjemahan buku Missale Romanum kembali dilanjutkan di Wisma KWI Jl. Kemiri – Jakarta, sesudah 2 tahun bekerja secara daring di masa pandemic covid 19. Penerjemahan buku ini menjadi salah satu tugas Komisi Liturgi (Komlit) yakni membantu para Uskup Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) untuk menerjemahkan buku liturgi resmi gereja katolik ke dalam Bahasa Indonesia. Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Komlit KWI selalu dibantu oleh orang-orang yang dengan sukarela memberikan waktu dan tenaga demi kepentingan Gereja Katolik Indonesia.

Pada pertemuan 7-14 Juni 2022 di Wisma KWI ini, hadir Mgr. Petrus Boddeng Timang (Ketua Komisi Liturgi KWI) dan tim penerjemah dari berbagai bidang yakni Liturgi, Bahasa Latin dan Bahasa Indonesia. Tim ini sudah bekerja lama membantu Komisi Liturgi KWI di bidang penerjemahan teks-teks Liturgi, hingga buku Missale Romanum tahun 2008 hampir selesai diterjemahkan.

Tampak dalam foto di atas Mgr. Petrus Boddeng Timang, Prof. Dr. Bambang Kaswanti, RD. Martoni Tangi, RP. Dr. Bernardus Boli Ujan SVD, RD. Shefry Topit, RP. Riston Situmorang OSC, Bapak HY. Asno, dan tim Sekretariat Komlit KWI.

Di awal rapat kerja kali ini RP. Riston Situmorang OSC selaku Sekretaris Komisi Liturgi KWI periode 2022-2024, mengajak tim untuk berefleksi bersama, melihat kembali proses kerja yang dilakukan tim sejak tahun 2014. Ada banyak masukan yang digagas bersama dalam sesi pembukaan rapat kerja ini. Selain Tata Perayaan Ekaristi, buku Missale Romanum ini berisi tentang rumusan-rumusan doa. Salah satu kesulitan terjemahan adalah bahwa “menerjemahkan teks doa tidak sama dengan berkatekese tentang doa” demikian yang disampaikan oleh Sekretaris Komisi Liturgi KWI. Oleh sebab itulah, di sini diperlukan peran ahli Bahasa Indonesia, yakni Prof. Dr. Bambang Kaswanti (Dosen Unika Atmajaya – Jakarta) dan Ibu Maria Andriana (Wartawan Antara) yang hadir dalam rapat kerja penerjemahan buku ini, serta diperlukan seorang ahli bahasa Latin sekaligus lisensiat bahasa Latin yakni RD Shefry Topit dari Keuskupan Manado. Dalam hal ini tim berproses sesuai yang diharapkan oleh Kongregasi Ibadat dan Tata Tertib Sakramen (Vatikan), yakni berusaha setia pada teks, dan juga agar tetap bisa diterima di negara yang penuh dengan keragaman ini. Dengan adanya masukan metode lain dalam rapat kerja ini Komisi Liturgi KWI berharap dapat menyelesaikan penerjemahan ini lebih cepat, efektif, dan kelak dapat diterima oleh seluruh umat beriman. 

Momen seru, berpikir sambil berdiri ketika belum menemukan titik terang terjemahan. (Sumber foto: Komlit KWI)

Dalam evaluasi bersama, semua anggota tim penerjemah sepakat bahwa kesempatan bergabung dalam tim penerjemah merupakan hal yang menggembirakan. Harapannya hasil terjemahan tim dapat diterima dengan baik oleh semua umat Katolik Indonesia. Setelah rapat kerja ini berakhir, anggota tim kerja Misale Romawi masih bersedia jika pada saat tertentu diajak untuk terlibat dalam program Komisi Liturgi lainnya.

Komisi Liturgi KWI berterima kasih sebesar-besarnya kepada anggota tim dalam proses penerjemahan, yang sudah setia sejak tahun 2014 menerjemahkan kata demi kata, berdebat, berdiskusi, bahkan dengan waktu yang lama hingga menemukan kata yang tepat untuk terjemahan bahasa Indonesia. Semoga kiranya, hasil kerja Komisi Liturgi KWI dan didukung oleh tim dari berbagai ahli ini menjadi sumbangan untuk Gereja Katolik Indonesia. Tuhan memberkati. –Sekretariat Komisi Liturgi KWI