Sabtu, 12 April 2014,
(Yeh 37:21-28; Yoh 11:45-56)
“Lebih berguna bagimu jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa ini binasa.”(Yoh 11: 50)
Karya kreatif Yesus sungguh baik dan memikat banyak orang. Berbagai pelayanan mukjizat dilakukan-Nya. Ia menaruh belas kasih kepada orang yang menderita, miskin, buta, lumpuh, sakit kusta, dsb. Tidak aneh kalau banyak orang percaya dan mengikuti-Nya. Kejadian seperti ini tidak disukai oleh orang-orang Farisi dan imam-imam kepala. Kayafas, imam besar saat itu mengatakan “lebih berguna bagimu jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa binasa” (Yoh 11:50). Karena itu di Yerusalem, Yesus akan ditangkap oleh musuh-musuh-Nya dan diseret ke pengadilan Pontius Pilatus. Akhirnya Ia dibunuh dan mati sebagai Raja orang Yahudi dan raja kita semua.
Kebaikan dilawan dengan kejahatan selalu terulang pada setiap zamannya. Kondisi seperti ini tidak hanya terjadi pada zaman Yesus, tetapi juga sekarang. Jika ada orang berusaha untuk melayani tanpa pamrih demi memperjuangkan kebenaran, keadilan, dan kebaikan, ujung-ujungnya orang itu dibenci, disingkirkan, dan dapat berakhir pada kematian. Inilah salah satu konsekuensi menjadi murid Yesus.
Pertanyaan reflektif:
Sudahkah Anda mematikan segala kejahatan agar dilibatkan pada pelayanan nyata yang dilakukan Yesus: menyelamatkan dan mencukupi kebutuhan hidup sesama, teristimewa bagi yang lemah, kecil, miskin, tersingkir, dan menderita?
Doa:
Yesus yang baik, aku ingin belajar melayani seperti Engkau: memperjuangkan kebenaran, keadilan, kesejahteraan, dan kebaikan bagi siapa saja yang sangat membutuhkan pertolongan. Amin.
(A. Widyahadi Seputra)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.
