Beranda OPINI Merekayasa Peristiwa

Merekayasa Peristiwa

“Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman, ‘Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?” (Kis 4, 25)

PADA saat persiapan Perayaan Natal, banyak panitia mengajak seluruh umat untuk mengumpulkan botol bekas minuman mineral dan koran-koran bekas. Panita mereka-reka botol-botol bekas itu menjadi sebuah pohon natal yang tinggi dan bagus.

Selain itu, panitia juga mereka-reka koran bekas tersebut menjadi sebuah gua Natal yang indah. Dalam hal ini, mereka-reka merupakan kegiatan untuk berpikir, merencanakan dan menyusun sesuatu yang tidak terpakai atau barang bekas menjadi perwujudan yang baik, bagus dan indah. Mereka-reka merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan kreativitas dalam diri seseorang.

Dengan imajinasinya, seseorang mampu merencanakan atau memikirkan sesuatu yang baik. Dan dengan kreativitasnya, seseorang mampu mewujudkan rencana atau pemikirannya itu dengan mempergunakan hal-hal yang ada di sekitar kehidupan kita. Banyak orang sering melakukan hal ini.

Botol dan koran bekas tidak hanya bisa direka-reka menjadi pohon dan gua Natal, tetapi juga bisa dibentuk menjadi sesuatu yang lain, seperti tas atau hiasan lain. Bahkan barang-barang bekas lain, entah akar, kayu, atau sampah pun bisa direka-reka menjadi sesuatu yang lain. Hasil-hasil bumi pun bisa direka-reka menjadi berbagai jenis makanan yang enak dinikmati.

Mereka-reka tidak hanya berkaitan dengan penyusunan atau pembuatan sesuatu menjadi semakin bagus dan baik, tetapi juga bisa berkaitan dengan sesuatu yang jahat dan tidak baik. Bangsa-bangsa rusuh dan mereka-reka perkara yang sia-sia, artinya mereka merencanakan dan melakukan sesuatu yang jahat dan tidak baik serta bisa merugikan atau menjatuhkan orang lain.

Saat ini banyak perkara bisa direka-reka demi suatu tujuan dan kepentingan tertentu, entah kepentingan diri atau kelompok. Rekayasa banyak terjadi, apalagi dengan iming-iming uang atau jabatan tertentu. Sejauh mana diriku punya pengalaman dalam hal ‘mereka-reka’ sesuatu? Untuk tujuan apa?

Teman-teman selamat pagi dan selamat berkarya. Berkah Dalem.