Beranda BERITA PKSN ke-6: Asah Intelektualitas, Rayakan Budaya, dan Cintai Liturgi

PKSN ke-6: Asah Intelektualitas, Rayakan Budaya, dan Cintai Liturgi

DALAM khotbah singkatnya saat Misa Hari Raya Kenaikan Tuhan di Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Makale, Tana Toraja, Kamis, 30/5, Romo Steven Lalu sedikit menggelitik para pengguna media sosial (medsos).

Imam Diosesan Manado ini berpesan agar umat mampu memberi manfaat bagi semua orang melalui pemanfaatan medsos. Romo Steven berpendapat, medsos sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat zaman ini. “Pergunakan medsos sebaik mungkin untuk mewartakan kebaikan, bukan sebaliknya. Bergaul di dunia maya harus diungkapkan dalam dunia nyata,” ungkapnya.

Bagi Romo Steven, berita yang didapat lewat Facebook, WhatsApp, dan media sosial lainnya, itu penting. Namun, hendaknya umat tidak hanya semata-mata membangun komunikasi di dunia maya, tetapi juga membangun jaringan sosial secara nyata. “Mari kita berkumpul sebagai saudara dalam membangun komunitas insani,” katanya.

Kehadiran para utusan Komisi Komsos dari seluruh Indonesia di Tana Toraja ini, lanjut Romo Steven, pertama-tama disebabkan oleh panggilan Tuhan. “Kita dipertemukan karena kasih dan kebaikan Tuhan. Dia berpesan agar kita menjadi saksi kebangkitan Tuhan bagi sesama. Jadilah saksi Tuhan bagi sesama.”

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Eksekutif Komisi Komsos KWI, Romo Kamilus Pantus menginformasikan sekilas tentang tujuan kehadiran peserta Pekan Komunikasi Sosial Nasional (PKSN) ke-6 ini. Mereka hadir di Tana Toraja untuk berbagi sukacita di dalam PKSN dan berharap agar memberi konsep yang benar tentang dunia medsos dewasa ini.

“Medsos sebagai sarana komunikasi kiranya sarana ini berguna bagi kita,” tegas imam Diosesan Weetebula ini.

Mengisi PKSN tahun ini di Tana Toraja, digelar workshop penulisan kreatif, pembelajaran audio visual, dan pergelaran malam budaya. Hal ini diharapkan menjadi pengisi bagi tiga aspek yang menjadi fokus KWI dalam PKSN, yaitu intelektualitas dengan seminar dan workshop, budaya dalam pagelaran budaya dan upacara-upacara budaya lain, serta liturgi atau kerohanian dalam bentuk Misa dan rekoleksi. (Romo Ino-Atambua/RBE)