Beranda KWI Renungan Harian, Jumat, 01 Desember 2017, Luk. 21:29-33

Renungan Harian, Jumat, 01 Desember 2017, Luk. 21:29-33

Nabi Daniel/Wikipedia

ENGLIHATAN Nabi Daniel tentang penghakiman akhir menggelisahkan dan menarik untuk direnungkan. Ada kehidupan, ada juga kematian. Bahwasaannya setiap makhluk yang hidup, utamanya manusia, selalu bergerak dan beraktivitas untuk memaknai hidup. Namun, pada suatu titik dalam momentum kehidupan, semua hal yang dilakukan akan dilihat buahnya. Evaluasi dan penilaian dari pihak Allah atas semua yang telah dilakukan selama hidup akan terjadi. Tidak ada seorang manusia pun yang dapat mengelak dari penilaian Allah. “Aku terus melihatnya, dibunuh karena perkataan sombon yang diucapkan tanduk itu, aku terus melihatnya sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan, dan diserahkan ke dalam api yang membara. Juga kekuasaan binatang-binatang lain dicabut dan jangka hidup mereka ditentukan sampai pada waktu dan saatnya” (dan. 7:11-12).

Yesus mengajak kita untuk terus berbenah dan membaca tanda-tanda zaman. Refleksi dan evaluasi diri dianjurkan untuk membangun kesadaran. Spirit kesadaran selalu ditumbuhkan untuk berbenah diri menantikan datangnya Kerajaan Allah.

“Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon itu sudah bertuna, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim pana sudah dekat” (Luk. 21:29-30). Sabda Tuhan tetap releban sepanjang masa. Setiap manusia beriman diajak untuk melihat jauh ke depan. Kerajaan Allah sudah dekat. Setiap orang diundang untuk keselamatan dan kebahagiaan akhirat. Tawaran mengambil bagian dalam sukacita Kerajaan Allah disampaikan bagi semua orang. Bagaimana menanggapi kesempatan dan rahmat yang ditawarkan Tuhan dalam Kerajaan Allah, kembali pada kesadaran, dan keterbukaan setiap insan. Yang pasti, “Angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semsuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Luk. 21:32-33). Sabda Allah senantiasa relevan menyapa manusia sepanjang masa, berbahagialah yang mendengar, merenungkan, dan melaksanakannya dalam hidup.

 

Ya Tuhan, aku bersyukur kepada-Mu atas segala rencana dan inisiatif-Mu untuk menyelamatkan aku. Sabda-Mu adalah hidup yang kekal, selalu menyapa, dan menginspirasi aku untuk hidup, bertumbuh, dan berbuah. Berilah aku rahmat agar mampu menanggapi Sabda-Mu yang menuntunku pada kebahagiaan sejati dan keselamatan akhirat. Amin.

Renungan Harian ini diambil dari Buku “Ziarah Batin 2017”, Diterbitkan oleh Penerbit OBOR, Jakarta.