Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian: Jumat, 15 Mei 2015

Renungan Harian: Jumat, 15 Mei 2015

Credit Foto: Penderitaan dalam perspektif Katolik,ayatalkitabhariini.wordpress.com

Kis 18:9-18;Yoh 16:20-23

AKU berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.

Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.

Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.

Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.

Renungan

Kita menyaksikan begitu banyak orang yang sungguh berani dalam apa yang mereka perjuangkan. Motivasi yang mendorong mereka tentulah berbeda-beda. Paulus pada hari ini, kita ketahui bahwa dorongan atau kekuatan untuk pewartaan datang dari Allah sendiri. Sebuah dorongan dan jaminan keselamatan dalam tindakan pewartaanNya. Dengan itu, Paulus berani mewartakan tentang Yesus Kristus. Keberaniannya itu membawa dia sampai kepada pengadilan dan kita bisa melihat bahwa jaminan Allah kepada Paulus terjadi. Galio menyerahkan kembali masalah kepada yang melapor dan Paulus masih tinggal beberapa saat sebelum pergi dari tempat itu untuk pewartaan selanjutnya. Pengalaman Paulus ini, memberikan kekuatan kepada kita agar kita memiliki keranian dalam pewartaan kita. Kita tidak hanya tinggal diam. Kita mau keluar dari kenyamanan kita, dan berbuat sesuatu demi pewartaan tentangNya. Kita harus percaya bahwa apapaun keadaan kita dalam kegiatan pewartaan kita, Allah akan selalu berada beserta kita.

Dalam pewartaan kita, tentu berbagai pengalaman sulit, pengalaman penderitaan hadir dalam kehidupan kita, namun kita harusnya tidak lari dari keadaan kita ini. Kalau kita adalah orang-orang yang menghidupi kata-kata “nikmat membawa sengsara” tentu kita akan lari kalau ada tantangan, cobaan, hambatan, penderitaan dalam kegiatan pewartaan kita tetapi di dalam Yesus, sesuai semangat Injil hari ini, kita adalah orang-orang yang menghidupi kata-kata “sengsara membawa nikmat”. Yesus mengatakan “dukacitamu akan berubah menjadi sukacita”. Semoga kita semakin berani berdiri sebagai pewartaNya karena kepercayaan kita kepadaNya.

 

Credit Foto: Penderitaan dalam perspektif Katolik,ayatalkitabhariini.wordpress.com