Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian, Kamis: 15 September 2016, Yoh. 19:25-27

Renungan Harian, Kamis: 15 September 2016, Yoh. 19:25-27

YOH 19:25 Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.

Yoh 19:26 Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!”

Yoh 19:27 Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.

Renungan

Peribahasa mengatakan, ”Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian” atau pepatah Latin mengatakan,” Per aspera ad astra”. Keduanya menegaskan hal yang sama. Yakni bahwa melalui hal – hal yang sudah barulah kita akan mengalami kesenangan atau kemuliaan. Tiada kesenangan dan kemuliaan yang terjadi begitu saja tanpa melalui usaha dan pengorbanan diri.

Peringatan Santa Perawan Maria berdukacita mengingatkan kita akan perjalanan Maria ketika mengambil bagian dalam misteri penyelamatan umat manusia. Sudah sejak awal ketika ditawarkan rencana penyelamatan itu hingga karya keselamatan itu dikerjakan secara tuntas oleh Yesus Putra-Nya. Maria mengalami berbagai peristiwa yang menyakitkan hatinya. Sama seperti Yesus karena ketaatan-Nya. Ia mampu memulihkan hubungan yang terputus antara Allah dan manusia dangan tangan-Nya yang terentang di kayu salib, demikian Maria mengikuti perjalanan itu dengan suatu ketaatan yang tiada taranya. Satu persatu derita ia alami dengan satu sikap ”merenungkan semuanya itu di dalam hatinya.” Dukacita yang silih berganti semakin mendewasakan jawabaan “Ya-nya”. Pada akhirnya, kita akan mengalami Maria yang turut dimuliakan di Surga karena ia terbukti unggul sebagai seorang hamba yang taat sepenuhnya pada kehendak Allah.

Mari kita bertanya diri, ketika hal mengikuti Yesus menuntun kepada penderitaan dan kesusahan, mampukah kita berdiri dan berjalan terus dalam kesetiaan dan ketaatan ?

Ya Maria, bersamamu aku mohon kepada Allah, kuatkan dan mampukanlah aku dalam memikul salib derita karena iman akan Putramu, Yesus. Amin.

===========

Sumber: Ziarah Batin 2016