Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian, Selasa: 13 Juni 2017, Mat. 5:13-16

Renungan Harian, Selasa: 13 Juni 2017, Mat. 5:13-16

ITA yakin, orang yang bercabang lidahnya tidak dapat diandalkan. Yang dibutuhkan adalah orang yang jelas pendiriannya. Jika “ya” katakan ya, dan jika “tidak” katakan tidak! Tidak dapat hari ini dikatakan “ya” dan besok “tidak” untuk hal yang sama. Paulus dituduh plin-plan oleh musuh-musuhnya. Tetapi, dia membela diri; dia tetap teguh beriman pada Kristus. Walau dia tidak bertemu muka dengan Yesus, tetapi dia percaya penuh akan Yesus sebagai Mesias. Keyakinan itulah yang dia wartakan kepada umat di Korintus. Hal yang sama dia harapkan dari kita. Walau kita tidak berjumpa secara fisik dengan Yesus, kita harus teguh iman dan tidak plin-plan.

Dengan beriman teguh, kita mampu menjadi garam dan terang dunia. Garam, walau sedikit, pasti memberi rasa. Lampu, walau kecil, pasti bermanfaat menerangi dalam kegelapan. Demikianlah hidup kita sebagai murid Kristus: tidak plin-plan, tapi beriman teguh, dapat diandalkan, tidak munafik dan bermanfaat bagi orang lain.

Santo Agustinus dari Padua adalah contoh seorang yang beriman. Ia putra seorang bangsawan kaya, orang yang pandai, arif, dan bijaksana. Ketika mendengar bahwa 5 orang temannya mati dibunuh di Afrika, jiwanya bergolak. Ia pun meninggalkan bangku kuliah di Universitas Coimbra, Lisabon, lalu menjadi pengikut St. Fransiskus Assisi. Ketika sampai di Afrika, ia jatuh sakit, lalu pindah tugas. Bertahun-tahun ia menjelajahi Italia Utara dan menjadi Pengkotbah ulung. Banyak orang sesat bertobat karena iman, nasihat dan ajarannya penuh hikmat. Dia terkenal juga sebagai santo penemu kembali barang-barang hilang. Kita dapat ambil contoh iman dari orang kudus ini.

Ya Tuhan, semoga aku dapat berbuat baik setiap hari, sehingga orang melihat Engkau dalam diriku dan memuliakan Dikau. Amin.

 

Sumber: Ziarah Batin 2017

Kredit Foto: Santo Antonius dari Padua