Beranda Jendela Alkitab Harian Renungan Harian, Senin: 17 September 2018, Luk. 7:1-10

Renungan Harian, Senin: 17 September 2018, Luk. 7:1-10

Ilustrasi Tubuh Kristus

EKARISTI merupakan sumber dan puncak hidup orang Kristiani. Di dalamnya dirayakan kurban Kristus. Kurban yang menyelamatkan itu, dikenangkan dan dihidupkan kembali dalam persekutuan dan cinta Yesus. Yesus telah menetapkan ekaristi sebagai kenangan akan apa yang telah dilakukan-Nya (bdk. 1 Kor. 11:23-25). Dalam Tubuh dan Darah Kristus yang satu dan sama, kita dipersatukan dalam persekutuan cinta. Karena ekaristi adalah cerita cinta Allah, maka ekaristi menampakkan setiap orang di dalamnya untuk hidup dalam persekutuan cinta, berbagi kehidupan dan menceritakan cinta Allah yang nyata dalam hidup sehari-hari.

Misteri kudus ini hanya dapat dipahami dengan iman dan keterbukaan pada karya Allah dalam diri kita. Yesus merupakan Tuhan yang menyembuhkan, menghidupkan dan meneguhkan persekutuan cinta. Karena itu, kita perlu bersikap rendah hati, berserah diri dan percaya akan misteri keilahian Kristus yang menyembuhkan dan menyelamatkan itu. “Tuhan saya tidak pantas Tuhan datang pada saya tetapi bersabdalah saja maka saya akan sembuh.” Kalimat yang sering diucapkan sebelum kita menyambut Tubuh dan Darah Kristus dalam setiap perayaan Ekaristi, menyadarkan kita akan misteri keilahian Yesus dan penyerahan diri kepada-Nya.

Tuhan Yesus, terima kasih Engkau telah memberikan Diri kepadaku dalam setiap perayaan ekaristi. Mampukan aku untuk menghayati cinta dan pengorbanan-Mu dalam kehidupan sehari-hari. Amin.