Beranda KWI Retret Karyawan KWI: Meneguhkan Komitmen Iman akan Kristus

Retret Karyawan KWI: Meneguhkan Komitmen Iman akan Kristus

Ret-ret Karyawan KWI, Mengobarkan Semangat Pelayanan, Foto Dokpen KWI

SETELAH menjalani rutinitas kerja sehari-hari, sangat penting untuk mengambil waktu hening merefleksikan kembali komitmen dan semangat pelayanan di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Hal inilah yang dilakukan oleh para imam dan karyawan KWI.

Bertempat di Wisma Samadi, Jakarta  belum lama ini, para imam dan karyawan KWI mengikuti kegiatan ret-ret dengan tema “Mengobarkan Semangat Pelayanan”. Dalam pengantarnya saat misa pembukaan retret yang diikuti 60 karyawan KWI itu, Romo Edy Purwanto mengatakan bahwa melalui kesempatan yang sungguh bermakna ini, kita semua diingatkan kembali akan saat-saat awal diterima bekerja di lingkungan kantor KWI, dimana komitmen dan semangat untuk bekerja sungguh kuat.

Romo Edy yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal KWI menerangkan bahwa peneguhan komitmen iman pada Kristus jelas berbeda dengan komitmen kemanusian sehari-hari. Komitmen iman pada Kristus hanya bisa dijawab dengan “ya” pada kerendahan Allah. Komitmen iman ini jelas tidak sama dengan komitmen kemanusiaan yang ditandai dengan dualisme sikap “ya”  dan “tidak”.

“Maka melalui tema retret kali ini, yakni “Kobarkan Semangat Pelayanan,” kita perlu bertanya ke dalam diri masing-masing apa yang harus dikobarkan, bagaimana mengobarkan semangat pelayanan di tempat kerja?,” ajak Romo Edy kepada peserta ret-ret.

Retret yang dibimbing oleh Pastor Feliks Supranto, SS.CC berlangsung dari Selasa (9/6/2015) hingga Jumat (12/6/2015). Selama menjalani empat hari yang hening tersebut, Pastor Feliks menghantar peserta untuk merenungkan semangat pelayanan yang mendatangkan kegembiraan bagi sesama seperti yang telah diperlihatkan oleh para murid Kristus. Mengutip pernyataan dari Bunda Teresa bahwa  “keajaiban  terjadi bukan karena  kita berhasil mengerjakan pekerjaan, tetapi terutama karena  kita bekerja gembira.”

Pelayanan, lanjut Pastor Feliks, juga hendaknya dibebaskan dari sikap menghakimi rekan-rekan kerja di kantor. “Jika anda menghakimi seseorang, anda kehilangan waktu untuk mencintai mereka,” terang Pastor Feliks.

Beberapa tema refleksi lain seperti Mengobarkan Semangat Pelayanan dalam Konteks KWI, Melayani sebagai Rahmat dari Tuhan, Talentaku Mengubah Orang Lain, Passion Killer Semangat Pelayanan, Menang atas Passion Killer, dan Passion Generator Pelayanan serta Kembali Kepada Kasih Semula, lebih merupakan refleksi atas pengalaman hidup yang telah dilalui, terutama di lingkungan KWI.

Widodo, salah seorang karyawan yang saat ini bekerja di Komisi Liturgi KWI mengungkapkan bahwa ia sungguh terkesan dengan perjalanan ret-ret kali ini.

“Apa yang disampaikan oleh Pastor Feliks sebagai pembimbing retret bukanlah rumusan teori-teori yang disampaikan kepada peserta untuk dikerjakan, melainkan sebuah sharing kehidupan yang dilandasi oleh iman akan Kristus. Kita sungguh diperkaya dan diteguhkan olehnya,” ungkap Widodo.

 

Credit Photo: Ret-ret Karyawan KWI, Mengobarkan Semangat Pelayanan, Foto. Dokpen KWI