Beranda KATEKESE Teladan Kita Santo Barbatus, 19 Februari

Santo Barbatus, 19 Februari

Barbatus dilahirkan di Benevento, Italia, pada tahun 612. Ia diasuh secara Kristiani dan merupakan seorang anak yang baik dan saleh. Ia memelihara iman secara serius dan teristimewa amat suka membaca Kitab Suci. Setelah cukup dewasa, ia ditahbiskan sebagai seorang imam. Kemudian ia dipercaya sebagai seorang pastor. Akan tetapi, hidupnya sebagai seorang pastor tidaklah mudah. St Barbatus mendorong umat untuk mengamalkan hidup yang lebih baik. Ia mengingatkan mereka untuk bertobat dan menyesali dosa-dosa mereka. Sebagian orang tidak suka diberitahu. Sebagian orang lainnya menjadi geram. Mereka menganiaya Barbatus dan pada akhirnya memaksanya pergi.

Imam muda ini merasa sedih. Ia kembali ke Benevento, kota kelahirannya. Di sana, ia disambut dengan hangat penuh sukacita. Tetapi, ada hambatan-hambatan juga di kota itu. Banyak orang yang telah menjadi Kristen masih menyimpan berhala-berhala kafir di rumah. Mereka merasa sulit memusnahkan jimat-jimat keberuntungan. Mereka percaya pada kuasa-kuasa gaib. St Barbatus berkhotbah melawan takhayul yang demikian. Tetapi, orang tetap bertaut erat pada berhala-berhala palsu. Orang kudus ini memperingatkan mereka bahwa karena dosa ini, kota mereka akan diserang oleh para musuh; dan terjadilah demikian.

Sesudah peristiwa itu, umat menyadari kesalahan mereka dan damai kembali menguasai kota. St Barbatus ditahbiskan menjadi uskup. Ia terus melanjutkan karyanya mempertobatkan orang banyak hingga wafatnya pada tanggal 29 Februari 682 dalam usia tujuhpuluh tahun.

Setiap hati manusia diciptakan oleh Tuhan untuk dipersatukan dengan-Nya di surga. Bagaimanakah rasanya dikasihi oleh Tuhan?

“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”