Beranda OPINI Saatnya Boleh Bertelanjang Dada

Saatnya Boleh Bertelanjang Dada

“Maka murid yang dikasihi Yesus berkata kepada Petrus, ‘Itu Tuhan!’ Ketika Petrus mendengar bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.” (Yoh 21, 7)

BEBERAPA waktu yang lalu, ada tiga orang yang membuat sumur bor di rumah. Mereka bekerja selama tiga hari. Setiap kali mau bekerja, mereka melepas bajunya dan hanya menggunakan celana.

Semula saya menduga, mereka mungkin lupa membawa baju lain untuk bekerja, sehingga bajunya dilepas agar tidak kotor kena lumpur. Namun hari-hari berikutnya, mereka tetap melepas bajunya. Setelah selesai saya tanya, “Kenapa kok selama bekerja, mereka melepas bajunya?”

Mereka menjawab bahwa itu dilakukan demi keamanan, yakni agar baju yg kotor kena lumpur tidak nyantol di mesin pengebor.

Hal itu bisa membahayakan pekerja. Memang ada saatnya bahwa seseorang tidak berpakaian, khususnya pada saat bekerja. Ada jenis pekerjaan tertentu yang dilakukan pekerja dengan melepas baju.

Pakaian bisa mengganggu atau menghambat pelaksanaan sebuah pekerjaan. Tukang bor sumur tidak berbaju; demikian juga Simon Petrus yang sedang menangkap ikan. Seseorang akan berpakaian dalam kesempatan tertentu. Bahkan orang harus memilih dan memakai pakaian yang pantas.

Petrus segera berpakaian pada saat akan bertemu Tuhan. Orang lain memilih pakaian yang pantas pada saat diundang resepsi atau pertemuan lain. Bahkan orang yang sudah mati pun dipilihkan pakaian yang bagus dan pantas.

Orang mengenakan pakaian agar tidak merasa malu dan menjadi pantas untuk bertemu dengan orang lain dan juga dalam menghadap Tuhan. Yang bisa menimbulkan rasa malu atau tidak pantas tentu tidak hanya soal tanpa pakaian atau ketelanjangan tubuh, tetapi juga hal-hal yang ada di dalam tubuh manusia, yakni pikiran, perasaan dan kehendak.

Dari ketiga hal ini sering keluar juga berbagai hal yang bisa menimbulkan rasa malu dan rasa tidak pantas untuk bertemu dengan orang lain dan untuk menghadap Tuhan. Apa saja yang membuat diriku malu dan tidak pantas untuk menghadap Tuhan?

Teman-teman selamat siang dan selamat berkarya. Berkah Dalem.