Home KATEKESE Santa Rosa Philippine Duchesne : 18 November

Santa Rosa Philippine Duchesne : 18 November

18 November, Bunda Maria, gereja katolik, gereja Katolik Indonesia, Ibu Maria, katekese, katolik, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Minggu Biasa XXXIII, Para Kudus, Para Kudus di Surga, rosario, Santa Rosa Philippine Duchesne, Santa Elizabeth dari Hungaria, Santa Getrudis, Santo Albertus Agung, Santo Laurensius O'Toole, Santo Eugenius dari Toledo, teladan kita, umat katolik, yesus kristus

ORANG kudus ini berkarya bagi Yesus di Amerika Serikat. Rosa dilahirkan dalam sebuah keluarga Perancis yang kaya pada tahun 1769. Sebagai remaja, tidak ada kekudusan khusus dalam diri Rosa. Malahan, seringkali ia berusaha keras agar kehendaknya dipenuhi. Ia memerintah siapa saja untuk melakukan apa yang ia inginkan. Di sekolah, mata pelajaran yang paling disukainya adalah sejarah. Kemudian ia menjadi amat tertarik pada cerita-cerita tentang suku Pribumi Amerika. Pada usia tujuhbelas tahun, Rosa masuk biara. Ketika saatnya tiba, ia tidak dapat mengucapkan kaulnya karena Revolusi Perancis. Semua biarawati dipaksa oleh kaum revolusioner untuk meninggalkan negeri, sebab itu Rosa kembali kepada keluarganya. Meskipun begitu, Rosa tidak menyerah pada keinginannya untuk menjadi milik Yesus. Beberapa tahun kemudian, Rosa bergabung dengan ordo religius yang baru dibentuk yaitu Hati Kudus Yesus.

Kerinduan Moeder Rosa Philippine Duchesne adalah menjadi seorang misionaris. Tetapi, usianya telah lima puluh tahun sebelum akhirnya ia diutus ke Amerika. Pada waktu itu Amerika masih merupakan tanah misi. Di Mississippi, ia dan sekelompok kecil para biarawati mendirikan sebuah sekolah bebas biaya bagi kaum miskin. Pekerjaan itu amat berat oleh karena perbedaan bahasa serta adat-istiadat. Walaupun demikian, Moeder Duchesne tidak pernah kehilangan semangat mudanya. Sementara ia bertambah tua, ia semakin kurang memerintah dan menjadi lebih lembut. Moeder Duchesne sungguh merupakan seorang pahlawan yang tegar menghadapi tantangan perjalanan yang berbahaya. Ia bahkan hampir mati karena demam kuning. Moeder Duchesne berhasil mengatasi berbagai macam halangan untuk mendirikan biara-biara baru di Dunia Baru. Kemudian, ketika usianya tujuhpuluh satu tahun, ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Superior. Ia berangkat untuk mendirikan sekolah bagi kaum pribumi yang dikasihinya. Moeder Duchesne wafat pada tahun 1852 pada usia delapanpuluhtiga tahun dan dinyatakan kudus oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1988.

Meskipun pelayanannya dalam karya misi amat singkat, St. Rosa senantiasa dapat membantu sesamanya melalui doa-doanya. Suku pribumi Amerika menyebutnya sebagai “Perempuan yang Berdoa Senantiasa”.

Sumber: yesaya.indocell.net

Inpsirasimu: Santa Elizabeth dari Hungaria