Beranda KATEKESE Santo Kamilus de Lellis : 14 Juli

Santo Kamilus de Lellis : 14 Juli

14 Juli, katekese, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Para Kudus di Surga, Santo Kamilus de Lellis, Santo Yohanes Gualbertus, Santo Benediktus, Santa Felisitas dan Ketujuh Putranya, Santo Paus Adrianus III, Santo Santa, Teladan Kita, Bunda Maria, Rosario, Katekese, Para Kudus, Katolik, Sabtu Biasa XIII, Gereja Katolik Indonesia, Katolik, Katekese, Umat Katolik, Lawan Covid 19
Ilustrasi: catholicfaithstore

KAMILUS de Lellis lahir di Bocchionico, Italia pada tahun 1550. Ia adalah putra bangsawan militer, de Lellis yang cukup berpengaruh pada saat itu. Ayahnya adalah seorang berperangai kasar dan jarang berada di rumah. Ibunya yang bernama Camilla Compelli de Laureto, meninggal saat ia masih berusia 12 tahun. Kamilus kecil kurang memperoleh perhatian dan kasih sayang, dan ia  tumbuh menjadi seorang anak yang kasar dan sangat nakal.

Saat usia remaja, Ia pernah menjadi tentara di Venesia, tetapi ia kemudian dipecat karena tidak disiplin dan suka berjudi. Keluar dari Militer kebiasaannya berjudi semakin menjadi-jadi sehingga ia jatuh miskin dan menjadi pengemis.

14 Juli, katekese, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Para Kudus di Surga, Santo Kamilus de Lellis, Santo Yohanes Gualbertus, Santo Benediktus, Santa Felisitas dan Ketujuh Putranya, Santo Paus Adrianus III, Santo Santa, Teladan Kita, Bunda Maria, Rosario, Katekese, Para Kudus, Katolik, Sabtu Biasa XIII, Gereja Katolik Indonesia, Katolik, Katekese, Umat Katolik, Lawan Covid 19
Relikui Jantung St. Kamilus De Lellis

Pada tahun 1574, ia menjadi seorang kuli bangunan di biara Fransiskan Kapusin di Manfredonia. Suasana biara yang tenang dan damai, serta lantunan doa para rahib kapusin rupanya menyentuh jiwanya. Dibiara tersebut Kamilius bertobat. Ia lalu melamar untuk menjadi seorang bruder di biara itu, namun ia ditolak karena kesehatannya yang buruk.

Tidak patah arang, Kamilus kemudian pindah ke kota Roma. Di sana ia bertemu dengan Santo Philipus Neri yang kemudian menjadi bapa pengakuannya. Setelah beberapa lama, Kamilus diterima bekerja di rumah sakit San Giacomo sebagai seorang perawat. Ia ditugaskan untuk merawat orang-orang sakit yang tidak bisa terobati lagi. Kesabaran dan kepeduliannya kepada para pasien menaikkan prestasinya. Dikemudian hari, dengan tidak diduga, Kamilus diangkat menjadi Direktur rumah sakit tersebut.

Semangat pelayanan dan cinta kasihnya kepada para pasien sungguh besar. Ia kemudian berkeputusan untuk membaktikan dirinya lagi bagi pelayanan orang-orang sakit. Kelalaian dan ketidak-pedulian para perawat, bahkan para imam terhadap kepentingan orang-orang sakit mendorong Kamilus semakin menekuni pelayanannya.

Atas nasehat Philipus Neri, Kamilus memutuskan untuk menjadi imam. Untuk itu ia giat belajar dan kemudian ditabhiskan menjadi imam pada tahun 1584 di Roma. Di tahun itu juga Kamilus  mendirikan sebuah tarekat religius baru yang disebut Tarekat Hamba Orang-orang Sakit (Latin : Clerci Regulari Ministeri Infirmaribus) atau yang dikenal sebagai Tarekat Kamilian. Anggota tarekat ini mengabdikan diri pada pelayanan orang-orang sakit. Dua tahun berikutnya Tarekat ini direstui oleh Sri Paus Sixtus V pada tahun 1586, dan pada tahun 1591 Paus Gregorius XIV meningkatkan statusnya menjadi sebuah ordo religius.

Kamilus menjadi pemimpin pertama ordo itu dan membangun biara-biara di Napoli dan kota-kota Italia lainnya. Kepada rekan-rekannya, ia menasehatkan: “Mengabdikan seikhlas-ikhlasnya hingga titik darah yang terakhir, karena Tuhan hadir secara paling nyata di dalam diri orang-orang sakit yang kita layani. Kita ditugaskan Tuhan untuk melayani Dia di dalam diri orang-orang sakit ini.”

Suatu hari sri paus mengunjungi rumah sakit, dimana Kamillius sedang merawat. Karena tidak ganti pakaian, ia dicela, namun ia menjawab: “Bila saya melayani Kristus, saya tidak usah ganti pakaian untuk menerima wakil-Nya.”

Kamilius meninggal dunia pada tanggal 14 Juli 1614 dalam usia 64 tahun. Jenazahnya dikuburkan di gereja Santa Magdalena di Roma. Banyak mukjizat dialami oleh orang-orang yang berdoa dengan perantaraannya. Kamilius dibeatifikasi pada tahun 1742 dan kanonisasi oleh Paus Benediktus XIV pada tahun 1746. Ia dihormati sebagai santo pelindung orang-orang sakit, para perawat dan organisasi-organisasi kesehatan.

Sumber: katakomber.org

Inspirasimu: Santo Heindrich III : 12 Juli